Beberapa minggu terakhir, wafa disibukkan dengan hal yang dia sukai. Ngoding , mungkin itu yang sering orang sebut. Tapi, post ini bukan tentang itu. Tapi tentang permohonan maaf ku kepada banyak orang, yang mungkin melihatku seperti sombong. Bukan aku tak mau menyapa, hanya saja wajahmu tak terlihat jelas. Menghadap layar laptop berjam-jam di dalam kotak semen ini, sambil menekan-nekan papan tombol, sudah menjadi rutinitas tiap pagi, siang bahkan malam hari. Ketika istirahat, wafa hanya mencobanya untuk tidur dan makan. Seru memang, dengan beberapa pundi-pundi yang bisa wafa dapatkan, serta kepuasan ketika output dari program sesuai dengan harapan. Meskipun terkadang butuh waktu berjam-jam untuk mencari error dan coba membaca kembali kode-kode itu. Mungkin memang karena aku selalu melihat dekat, aku merasa penglihatanku mulai kabur ketika melihat jauh. Akhirnya, aku tak bisa melihat dengan jelas orang-orang yang cukup jauh dariku. Karena takut salah menyapa orang, aku memutus...