Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2019

Sekelumit Kegiatan Di Desa

Liburan hampir usai, waktu-waktu kosong hampir hilang. Sekarang, waktunya wafa kembali kepada aktifitasnya sebagai mahasiswa. Lagi, wafa harus meninggalkan kampung halaman untuk beberapa bulan kedepan. Beberapa rencana telah di siapkan untuk wafa selama di Jogja kota yang istimewa. Tetapi sebelum wafa berangkat ke Jogja, wafa mencoba mengingat kembali apa-apa saja yang wafa lakukan selama liburan ini. Memasak Bubur Tak banyak yang wafa lakukan selama liburan ini selain makan dan tidur. Sebuah perbaikan gizi katanya, dengan makan dan tidur yang terjamin. Tak seperti di saat di Kosan, Wafa tak perlu memikirkan lagi harus makan kemana dan makan apa. Wafa hanya perlu ke dapur lalu mengambil nasi dan lauk sepuasnya (yang penting satu rumah kebagian). Dalam sehari wafa bisa sampai empat kali makan. "Hadeh faa.. banyak amat makanmu". Mungkin memang sudah dasarnya begini, meskipun makan banyak tetap saja badan segini-gini aja. Dalam hal tidur, wafa tak banyak cerita. Mung

Hampir Menikah

"Njal, udah tidur", wafa mencoba chat untuk ajak bicara. "Belum waff", "Aku mau cerita". *** Pagi ini, wafa berencana pergi ke tempat salah satu sahabatnya. Rumahnya tak jauh, sekitar beberapa kilometer  dari sini. Sebelum kesana, wafa berniat untuk mandi dan berpakaian rapi. Tetapi, tiba-tiba Ibu menghalangi niatan wafa. Bukan niatan untuk pergi, tapi niatan untuk mandi. Karena, sekarang ibu sedang menguras bak mandi dan membersihkannya. Kemudaian wafa rebahan di kursi dengan handuk yang menggulung lehernya. Barulah ceritanya dimulai. Tiba-tiba wafa berada di tempat yang sangat ramai. Dalam pikiranya, wafa merasa berada di tempat dimana pernikahanya akan di laksanakan. Sangat ramai sekali, banyak orang berdatangan. Tetapi, wafa sedang menunggu pengantin perempuanya yang tak kunjung datang. Beberapa orang terlihat sedang melakukan prosesi pernikahan juga seperti yang akan dilakukan wafa, hanya saja mereka sekarang berada di pesta pernikahan orang l

Pulang Kampung

Tak terasa bulan Januari sudah hampir terlewati, bulan pertama di tahun 2019. Seperti tahun-tahun sebelumnya, wafa pulang ke kampung halaman.  "Perjalanan mencari cerita hidup" membawa wafa jauh dari rumah dimana wafa dilahirkan. Keinginan untuk pulang memang pasti selalu ada untuk kita yang pergi jauh, begitupun wafa. Karena ini libur panjang wafa akan pulang. Seperti biasa, wafa menggunakan mode transportasi yang paling murah. Memang tak menjamin akan selalu ada angkutan. Wafa mulai mulai memesan tiket dari bulan desember dan berencana tanggal 1 atau 2 Januari pulang kampung. Tapi apa daya, tiket untuk tanggal segitu sudah habis. Akhirnya wafa dapat tanggal 3 Januari, eh pas sudah siap-siap di tanggal itu, wafa mendapatkan telfon dari agen bus. Katanya, bus untuk hari ini tidak jadi berangkat dan akan diganti tanggal 5 Januari. Yasudah, akhirnya wafa pulang tanggal 5 Januari, meskipun hati sedikit kesal karena tak bisa pulang lebih cepat. Perjalanan yang tak jelas,

Daun Baru

Setelah lama tak berjumpa, sekarang wafa akan menulis lagi. Sebuah curhatan di awal tahun, mengawali tulisan-tulisan lain yang akan hadir di tahun 2019. Sebelum menuju tahun yang baru, mari kita lihat bersama apa yang telah wafa lakukan di tahun 2018. Sebuah radio di salah satu museum di Surabaya *** Sebuah perjalanan yang panjang, tentu saja. Bagaimanapun, satu tahun adalah waktu yang cukup lama. Mulai dari hal-hal kecil sampai hal-hal besar telah wafa alami. Beberapa hal, mungkin sudah wafa bahas dalam beberapa tulisan sebelumnya. Anak muda bernama Wafa Ketika itu, awal tahun. Wafa mulai mengingat kembali bagaimana cerita-cerita wafa saat masih kecil. Terutama masa-masa dimana wafa masih berumur belasan tahun. Sebuah kisah yang sedikit menarik, bagaimana seorang anak perempuan dapat membuat perubahan besar dalam hidup wafa. Mulai menuju pertengahan tahun, saat dimana pengalaman-pengalaman besar wafa dimulai. Banyak pengalaman yang wafa dapatkan, dari perlombaan