Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2022

JSA001 - Jurnal Seperempat Abad

Hari ini, aku sudah melewati 9000 hari lebih di dunia, namung aku masih tak paham tentang dunia. Aku masih harus selalu menjadi adaptif agar tetap exist. Aku tetap menjadi wafa yang tak terlalu kenal dengan diri sendiri apalagi dunia. Aku menulis ini untuk mencatatat setiap perjalanan yang aku lalui. Mungkin tak akan pernah ada yang baca, membiarkannya berlumut adalah keindahan waktu. Jurnal ini aku buat untuk mendampingiku menjalani hidup setelah seperempat abad ada didunia. Banyak yang perlu aku pelajari untuk bisa menjadi manusia yang lebih baik lagi. Meskipun aku tak tahu kenapa aku harus menjadi baik. Agama mencoba menjawabnya dengan kehidupan kedua yang abadi. Tapi pada tingkatan yang lebih tinggi, kebaikan yang berarti adalah kebaikan yang tanpa alasan, dia murni adanya. Aku akan bercerita tentang tujuan-tujuanku, pencapaianku dan proses hidup di jurnal ini. Hal perntama yang akan aku coba selesaikan adalah menjadi pribadi yang tangguh tak takut untuk menampakkan diri. --- Aku s

Pemalas dan Efisiensi Tinggi

Malas itu mahal, kamu harus rela tidak mengambil kesempatan untuk mendapatkan banyak uang karena malas. Tapi, wafa punya cara untuk coba menangani itu, yaitu dengan menjadi efisien. Ketika wafa sulit untuk bangun pagi tapi harus bekerja untuk mendapatkan uang bertahan hidup, wafa lebih mencoba untuk mencoba menjadikan pekerjaan yang tidak pagi. Tapi perlu efisien yang tinggi, bagaimana kerja satu sampai dua jam dan cukup untuk hidup. Aku sering berfikir ketika saat perjalanan pulang dari kantor, aku berangkat jam 1 pulang jam 4 itu setara dengan rekan-rekan lain yang kerja dari pagi sampai sore. Kenapa? kenapa mereka tidak mendapatkan lebih dari aku? kenapa hal ini dapat bekerja? Sepertinya bukan waktu yang membuat ini berlaku. Sepertinya ini bukan domain waktu. Sepertinya ini merupakan domain ekonomi yang bisa menjelaskannya. Satu jam CEO pasti lebih banyak mendapatkan uang dari 1 jam mamang-mamang jaga warnet. Hal yang paling mendasar dari ekonomi adalah permintaan dan penawaran. Ke

Ramai yang Sepi

Seiring waktu bergulir, kini kita mulai menyadari apa yang sering orang tua kita bilang. Hal terpenting adalah keluarga, sederhana tapi ternyata memang iya. Apakah kamu mulai menyadari ternyata kita semakin lama akan melewati hari-hari yang semakin sepi. Sampai kita seperti perlu medefinisikan ulang apa itu ramai. Kantor yang ramai itu sepi, pasar yang ramai juga sepi. Wafa pernah pergi ke malioboro untuk mencari suasana yang ramai, nyatanya tak ada. Tetap saja sepi. Sepertinya hati sedang berada dalam kehampaan. Duduk di antara puluhan pejalan kaki tetap membuat wafa merasa sepi. Apa mungkin bukan ramai yang wafa perlu, hanya pengisi hati? Teman berbagi cerita suka dan duka, karena memang manusia adalah makhluk sosial.  Menonton dunia

Seperempat Abad

Pagi ini, beberapa minggu setelah aku sudah melewati seperempat abat yang aku tak yakin bisa mengingat setiap detik yang telah terlewati. Aku merasa senang manusia bisa punya hal bernama "lupa", sebuah anugerah dan membuat kita tetap ada. Jika diingat lagi, aku merasa kehilangan beberapa tahun kebelakang. Sekarang 2022 dan aku merasa beranjak dari 2019, 2020 langsung 2022. Sepertinya aku perlu membuat target tahunan yang jelas agar tiap kali ulang tahun aku akan ingat, sehingga aku bisa merasakan hidup lebih lama. Kamu pernah berfikir gak jika umur kita sebenarnya adalah hal apa aja yang masih kita ingat. Semua akan hilang jika kita tidak ingat, atau orang lain juga sudah tak ingat lagi. Maka manusia senang sekali mencatat, sejak menggambar di dinding gua sampai blogger di jaman modern. Semua hal itu hanya untuk tetap ingat. Blog ini aku buat fungsinya tak lebih dari coretan di dinding gua. Setiap coretannya mengingatkanku akan sesuatu itu lagi, membuat aku menjadi hidup dan