Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2022

Butiran Pasir

Kebahagaian kita hanya butiran pasir dari hamparan pantai semesta yang tak hingga, tapi itu sangat besar bagi hidup kita. Berboncengan dengan seseorang yang kita sayang setelah lama sekali tak jumpa mungkin hanya sebuah titik kecil di langit malam, nampun itu sangat indah bagiku. Sinarannya masih aku ingat sampai sekarang, bahkan seterusnya. Dimulai dengan pertemuan di stasiun yang aku takut tak bisa mengenalinya. Namun, dia tetap catik seperti dulu. Memanggilku dengan membawa oleh-oleh kebahagiaan. Aku hanya merasa bahagia, itu saja. Beban kerjaan, pikiran besok makan apa dan semua masalah lenyap seketika. Sepanjang perjalanan kita hanya berbincang apa yang akan kita lakukan hari ini. Yup, menemaninya bekerja di cafe karena sekarang masih jam WFH. Tak jemu aku memandangnya, sampai aku lupa harus mulai mengetik code.  Aku sudah memesan dua buah tiket nonton untuk kita, setelah bekerja kita makan di tempat biasa. Tempat dimana kita biasa makan bersama sebelum harus terpisah jarak. Sebua

Hobi Mengobrol

Ini Wafa, beberapa orang sering menganggap wafa adalah orang pendiam. Tapi sebenarnya wafa sangat senang mengobrol. Kemarin, wafa menelpon salah satu teman yang lama tak mengobrol, senang sekali rasanya bisa mengobrol kembali.  Hal menarik dari mengobrol adalah tentang kita bisa membayangkan serunya cerita-cerita dan kisah setiap orang. Berbeda dengan buku, kita bisa langsung menanggapi apa yang diceritakan dan sering kali membuatnya beda ketika diceritakan kembali. Kenapa orang senang sekali jika ada pagelaran wayang kulit? sedangkan ceritanya sama aja. Lalu kenapa orang-orang berdatangan untuk menyaksikan?. Jawabanya, karena meskipun ceritanya sama, tapi jika diceritakan kembali pasti berbeda setiap kali diceritakan. Perbedaannya tentang guyon-guyonan yang bertambah, detail dari cerita yang membuatnya seru, bagaimana pikiran si pencerita juga bisa berpengaruh pada ceritanya. Wafa percaya, setiap orang pasti punya cerita menarik di setiap hidupnya. Tapi sayangnya, wafa sering sulit me

Pisuan 1

 Pisuan = Tempat wisuh  (cuci tangan) nyekel pisuan #1 Habisin jatah gagal? sing jenenge taek yo tetep taek, kudu dadi kompos sek ben payu.  #2 Gak kabeh wong ki bal kasti, sing di antem neng lantai bakal mendal. Enek wong-wong sing koyok taek, diantem neng lantai malah lengket muambu, njepret nandi-nandi, masio wes diangkat tetep wae lantaine sek mambu. #3 People don't care.   #4 Pie carane sukses? mboh, nek aku ngerti aku wes sukses. Sek, sukses menurutku opo menurutmu? *post ini bakal diupdate berkala.  

Curhatan Pekerja Lepas

Gaji per jam terilihat menggiurkan, namun bulan ini wafa dapat gaji kurang dari 1 juta dalam sebulan. Ternyata, setelah berjalan beberapa bulan gaji per jam juga memiliki kelemahan, meskipun dengan gaji per jam bisa datang dan pergi sesuka hati. Namun kalau banyak libur, ya efeknya gak dapat apapun. Ruang Kerja Wafa Karena tak mampu bangun pagi setiap hari, punya rasa malas yang tinggi dan pengen kerja yang fleksibel wafa menyanggupi untuk kerja per jam dengan waktu yang fleksibel -- jebakan marketing pekerjaan. Memang sangat menguntungkan, wafa sering berangkat jam 10 dan pulang jam 15 saat hari biasa, atau saat rajin bisa lembur sampai malam. Namun, wafa baru ingat kalau gaji per jam harganya sama antar siang dan malam, efeknya lembur pun gajinya sama -- sial. Tapi tidak apa, semua memang ada harga yang harus dibayar. Gaji kecil karena lagi males berangkat dan pengen libur, kerja overtime dengan gaji yang sama. Tapi untunglah dengan kerja perjam wafa masih bisa mengerjakan pekerjaan