Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2021

Ketika Bumi Semakin Padat

  Ketika Sawah Masuk Museum Ketika wafa pergi ke jogja national museum melihat sawah terhampar didalam salah satu ruangan, kemudian wafa tertegun. Mungkinkah suatu saat akan begini? mungkin saja, sekarang harga tanah sudah semakin meroket. Seperempat hektar tanah saja bisa membuat seseorang di tuban menjadi kaya raya dalam waktu sekejap. Tapi seperempat hektar juga bisa merenggut beberapa bulan gaji guru sd honorer di lampung lenyap agar menjadi dua kali lipat saat panen tiba. Setenah hektar juga cukup untuk membangun rumah semua anak dari sebuah keluarga kecil. Tanah mungkin semakin tak bernilai bagi seorang petani yang hanya mendapatkan 1,5 ton padi dalam satu-satunya panen dalam setahun untuk seperempat hektar tanahnya, kecuali menjual tanah itu. Lalu wafa tak kuat untuk melanjutkan ceritanya dan tidur. Karena, ingat total gaji bulan ini hanya cukup untuk membeli tanah setengah meter persegi dan kalau mau berbaring di tanah seluas itu perlu membentuk diri seperti trenggiling.

Sebelum Lupa Berimajinasi

  Tiga orang anak sedang memasak Kapan kamu terahir kali berimajinasi? membayangkan bagaimana menjadi koki paling andal sedunia, menjadi raja di dalam duniamu sebagai koki dengan masakan paling enak yang tak ada satupun menolak masakanmu. Tak perlu biaya mahal, hanya tiga daun hijau untuk mendapatkan semangkuk masakan paling enak itu. Tak lupa kopi tanah asli ditambah sesendok gula pasir asli juga tersaji dengan menambah selembar daun hijau lagi. Semua orang bisa masuk duniamu dan saling bekerja sama. Tentusaja sedikit konflik kerap terjadi karena merasa sayur daun pisang yang berada didapurmu berkurang secara tidak wajar. Tapi, pada akhirnya setelah keluar dari dunia itu semua baik-baik saja, kecuali satu orang di antara penduduk duniamu yang menangis melenyapkan dunia itu seketika.  *** Sekarang wafa mulai tahu setelah belajar dari anak-anak ini. Mereka mengajar dengan caranya, memberi contoh dunia mereka yang hanya ada dipikiran. Awalnya saling percaya, namun konflik akan datang jug

Tidak Malas, Hanya Pengecut

Sudah lama sekali tidak menceritakan tentang wafa lagi. Bukan karena malas, kesedihan wafa yang 'tak tampak' membuat ceritanya tak bagus. Kesedihan itu justru membuat semakin memperhatikan wafa semakin dalam dan dalam.  Kemarin, Wafa mencoba mencari jawaban atas segala yang terjadi belakangan ini. Mengapa wafa masih belum melangkah lebih tinggi di tangga kehidupan untuk memakai toga meskipun online. Sepertinya wafa memang terlambat untuk menyadari semua kejanggalan dalam hidup ini. Untunglah, seperti kata seseorang dalam buku bahwa, manusia tetap ada sampai saat ini karena bergosip... Cerita yang panjang kemarin itu membuat perubahan besar dalam hidup wafa untuk kedua kalinya setelah sebelumnya perubahan itu terjadi karena wafa tak sanggup menahan  grogi  di hadapan seseorang yang saat itu dicintainya -- mengingat janji dalam hati untuk tidak  grogi  lagi. Sekarang, wafa menemukan apa yang salah. Tidak malas, hanya pengecut. Mungkin itu kata yang paling tepat untuk menggambarka