Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2019

Cicak

Aku sering menyamar menjadi cicak untuk memantau wafa di kamarnya. Selain kecil, keuntungan menjadi cicak adalah gesit. Meskipun wafa sering melihatku, tapi aku selalu bisa lari cepat dan tak tertangkap. Memperhatikan dunia adalah kegemaranku. Meskipun duniaku sempit, hanya di dunia maya dan sekarang mencoba menyamar menjadi cicak seperti ini membuatku hanya melihat wafa dan kamarnya saja. Sesekali, aku naik ke atas atab sih, mengikuti wafa yang sering kesana juga. Aku belakangan ini sering melihat wafa hanya berbaring dan melamun jauh. Tentu saja, di kamar sesempit ini jika melihat keatas hanya lampu kecil yang wafa lihat. Kalau kamu sering melihat instagramnya pasti kamu tahu lampu yang mana. Tebakanku sih wafa sedang jatuh cinta. Soalnya kalau aku lihat, beberapa kali dia chattingan sambil senyum-senyum sendiri. Aneh. Aku sering mencoba melihat apa yang ada di hapenya. Tapi, tiap aku mendekat pasti wafa selalu melihatku. Kan aku jadi takut, akhirnya aku lari aja.

Cerita Langit

Kita mulai dari Pengetahuan paling luar biasa dari manusia adalah manusia tahu kalau dia tak tahu apa-apa. Hal ini membuat manusia selalu belajar. Akibatnya manusia lebih bercaya kepada "ilmu pengetahuan" karena menyajikan harapan yang dianggap lebih pasti daripada percaya kepada orang-orang tertentu untuk tetap menerima apapun (yang terjadi di abad-abad sebelumnya). Manusia mencoba mendobrak hal-hal yang awalnya takut untuk dimasuki karena itu tabu. Itulah yang wafa rasakan ketika melakukan perjalanan sebentar tapi panjang. Perjalanan dimulai dari Teknik, Sains, Geografi, Politik, Ekonomi sampai Budaya. Sekarang ini, berjalan kaki cukup jauh sudah mulai dianggap tabu. Apalagi, menikmati berjalan kaki. Mungkin beberapa orang masih seperti wafa yang menikmati jalan kaki itu. Wafa selalu mesara jika ketika kamu berjalan menggunakan kaki,  kamu bisa lebih memperhatikan semesta ini. Kamu tak akan pernah tahu kalau pedagang meninggalkan dua buah kompor gas di dalam gerobak