Langsung ke konten utama

Cerita Langit

Kita mulai dari
Pengetahuan paling luar biasa dari manusia adalah manusia tahu kalau dia tak tahu apa-apa. Hal ini membuat manusia selalu belajar. Akibatnya manusia lebih bercaya kepada "ilmu pengetahuan" karena menyajikan harapan yang dianggap lebih pasti daripada percaya kepada orang-orang tertentu untuk tetap menerima apapun (yang terjadi di abad-abad sebelumnya).

Manusia mencoba mendobrak hal-hal yang awalnya takut untuk dimasuki karena itu tabu. Itulah yang wafa rasakan ketika melakukan perjalanan sebentar tapi panjang. Perjalanan dimulai dari Teknik, Sains, Geografi, Politik, Ekonomi sampai Budaya.

Sekarang ini, berjalan kaki cukup jauh sudah mulai dianggap tabu. Apalagi, menikmati berjalan kaki. Mungkin beberapa orang masih seperti wafa yang menikmati jalan kaki itu. Wafa selalu mesara jika ketika kamu berjalan menggunakan kaki,  kamu bisa lebih memperhatikan semesta ini. Kamu tak akan pernah tahu kalau pedagang meninggalkan dua buah kompor gas di dalam gerobak dipinggir jalan agar esok ketika pasar minggu tiba, peralatan sudah siap dan hanya perlu membawa bahan untuk dijual. Jam 11 malam di jalan sunmor sebelah wisdom park



Banyak orang membatasi dirinya untuk memikirkan sesuatu karena terbentur selaput tipis yang disebut tabu.
Ketika itu bisa ditembus, maka kamu akan menemukan imajinasi yang luarbiasa ada didalamnya. Seperti menembus selaput tipis yang disebut permukaan air. Di dalamnya menyimpan berjuta imajinasi, meskipun kamu harus mentaati peraturan-peraturan ketika masuk disana. Perlu menahan nafas serta tekanan yang sangat besar ketika kamu jauh masuk kedalam.
Dan aku masih menunggu ceritamu dari dalam sana tentang manusia, waktu, perjalanan dan penataan semesta.
Perjalanan dimulai dari Teknik,
Wafa mulai menembus luar angkasa dengan meriam super masif dan pendingin extra serta konstruksi material yang perlu dijaga ketat agar tidak terjadi retakan karena perbedaan kecepatan pendiginan. Lalu mencoba melakukan navigasi untuk menemukan arah-arah terbaik sebelum mulai berjalan ketika seseorang bilang, "Itu Orion mas?".

Wafa mencoba melakukan mencari salib selatan untuk menentukan arah selatan. Serta mencoba mencari planet-planet di tata surya yang sangat luas ini. Meskipun wafa belum bisa menunjukkan jalur susu karena masih terlalu sore. Tapi tak apa, karena Orion juga menyajikan debu yang dalam film Avengers dia membunuh dirinya sendiri.

Wafa coba meyebrangi jalan yang memisahkan antara Teknik dan Sains dengan bantuan dua orang temannya.

Memang Teknik dan Sains saling membesarkan (seperti yang dibilang oleh bung esa dalam wawancara di platonic academy). Keduanya besar karena keduanya saling menolong untuk saling membesarkan. Tanpa teknologi teleskop, sains sangat sulit mempelajari bagian-bagian planet Jupiter. Tapi teleskop tak akan pernah terbentuk tanpa pengetahuan sains di bidang optika.

Sangking besar keduanya, kini manusia hampir bisa memprogram manusia dengan merubah DNA nya. Meskipun manusia belum mengetahui secara pasti bagian mana dari DNA yang mewakili sifat tertentu.

---

Geografi juga menyajikan hal-hal menarik. Terutama bagaiama kita bisa menemukan lokasi paling tepat di muka bumi untuk mengamati lagit malam yang terang karena bintang-bintang.

Tapi politik selalu mencoba menghalangi. Kadang Juga ekonomi.

Sebuah teknologi akan terhenti karena tidak ada dana karena dianggap tidak menguntungkan secara ekonomi dan terhenti karena hukum yang berlaku serta propaganda yang masif.

---

Tapi perjalanan juga sampai pada Budaya, yang melakukan kritik sosial politik di Indonesia. Beberapa hal yang sensitif dituangkan secara sangat implisit disana. Bagaimana sistem pemerintahan itu bagaikan makanan yang perlu di olah dulu. Apakah kita akan menyerahkan resep masakan sistem pemerintahan kepada koki yang belum pernah mencicipi masakan baru itu atau bahkan cuma tahu namanya saja. Khilafah


Dalam Budaya inilah wafa mencoba menembus batas-batas, pemikiran-pemikiran gila yang tak semua orang bisa menerimanya seperti pemikiran mengenai nabi dan tuhan.

"Tuhan tak butuh sholatmu, yang butuh adalah kamu. Tuhan juga tak butuh uangmu, yang butuh uangmu adalah aku"

---

Pemikiran tentang semesta ini hanya simulasi, ketidak samaan persepsi waktu, semesta yang punya kesadaran, serta pemikiran tentang paradox perjalanan waktu.


Melihat Semesta

Tapi tak apa, yang paling menyenangkan adalah berdiskusi tentang semesta ini sambil melihat bintang-bintang. Bercerita tentang langit malam yang semakin lama semakin tertutup oleh awan-awan yang berbondong-bondong bergerak dari arah bintang kalajengking.

Semoga kita bisa menikmatinya lagi,
banyak juga hal tersembunyi dalam pikiran-pikiran wafa yang tak tersebut dalam tulisan ini. Ingatlah kalau kita tak tahu apa-apa.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pulang Kampung

Tak terasa bulan Januari sudah hampir terlewati, bulan pertama di tahun 2019. Seperti tahun-tahun sebelumnya, wafa pulang ke kampung halaman.  "Perjalanan mencari cerita hidup" membawa wafa jauh dari rumah dimana wafa dilahirkan. Keinginan untuk pulang memang pasti selalu ada untuk kita yang pergi jauh, begitupun wafa. Karena ini libur panjang wafa akan pulang. Seperti biasa, wafa menggunakan mode transportasi yang paling murah. Memang tak menjamin akan selalu ada angkutan. Wafa mulai mulai memesan tiket dari bulan desember dan berencana tanggal 1 atau 2 Januari pulang kampung. Tapi apa daya, tiket untuk tanggal segitu sudah habis. Akhirnya wafa dapat tanggal 3 Januari, eh pas sudah siap-siap di tanggal itu, wafa mendapatkan telfon dari agen bus. Katanya, bus untuk hari ini tidak jadi berangkat dan akan diganti tanggal 5 Januari. Yasudah, akhirnya wafa pulang tanggal 5 Januari, meskipun hati sedikit kesal karena tak bisa pulang lebih cepat. Perjalanan yang tak jelas, ...

Hampir Menikah

"Njal, udah tidur", wafa mencoba chat untuk ajak bicara. "Belum waff", "Aku mau cerita". *** Pagi ini, wafa berencana pergi ke tempat salah satu sahabatnya. Rumahnya tak jauh, sekitar beberapa kilometer  dari sini. Sebelum kesana, wafa berniat untuk mandi dan berpakaian rapi. Tetapi, tiba-tiba Ibu menghalangi niatan wafa. Bukan niatan untuk pergi, tapi niatan untuk mandi. Karena, sekarang ibu sedang menguras bak mandi dan membersihkannya. Kemudaian wafa rebahan di kursi dengan handuk yang menggulung lehernya. Barulah ceritanya dimulai. Tiba-tiba wafa berada di tempat yang sangat ramai. Dalam pikiranya, wafa merasa berada di tempat dimana pernikahanya akan di laksanakan. Sangat ramai sekali, banyak orang berdatangan. Tetapi, wafa sedang menunggu pengantin perempuanya yang tak kunjung datang. Beberapa orang terlihat sedang melakukan prosesi pernikahan juga seperti yang akan dilakukan wafa, hanya saja mereka sekarang berada di pesta pernikahan orang l...

Ketika Wafa di Jodohin

Mari kita berfikir sejenak, Belakangan ini hal itu kembali terjadi, wafa dijodoh-jodohkan dengan seseorang. Tentu saja wafa tidak suka, mengapa?. Hal itu mengingatkan wafa dengan kejadian jaman dulu. Dulu... Ketika itu, wafa dengan si manis dekat. Mereka begitu dekat, saking dekatnya wafa dan si manis ini bisa smsan dari bangun tidur hingga tidur lagi. Ketika itu wafa dan si manis mengalami hal buruk dan mereka berpisah. Keadaan semakin memburuk sejak si manis dekat dengan lelaki lain. Hingga, keadaan sangat berubah, hampir berbulan-bulan si manis dan wafa tidak berkomunikasi. Bahkan ketika mereka bertemu pun tak pernah lagi mereka bertegur sapa. Sampai akhirnya.. Keadaan berubah ketika wafa dan si manis duduk bersebelahan. Mereka mencoba ngobrol kembali. Sebuah usaha yang sangat sulit untuk bisa membuat mereka komunikasi lagi. Padahal, dahulu mereka adalah sahabat dekat. Ketika wafa dan si manis mulai akrab kembali, orang-orang tak bertanggung jawab datang. Orang-orang itu...

Antara Kuliah, Startup dan Keinginan

Beberapa minggu belakangan ini sedikit berbeda dengan mingu-minggu biasanya. Wafa yang biasa santai-santai dengan hidupnya kini dia bergelimangan dengan kesibukan yang seakan membuat waktu berhenti. Wafa yang hari liburnya digunakan untuk bermalas-malasan dan tidur seharian di kosan, berganti dengan wafa yang hari liburnya dipenuhi tugas dan tanggung jawab. Kini wafa sedikit berbeda dengan wafa yang dulu. Semua berawal dari trend startup di Indonesia. Setiap orang ingin membangun startup dan mengembangkan startup menjadi lebih besar dan lebih besar lagi. Meskipun memang sulit untuk memebangun startup meskipun cuma satu dan fokus. Kita trend startup masuk di dalam dunia kampus, kini wafa terkenal sebagai orang yang bisa membuat web dan pernah membuat startup. Meskipun menurutnya karya buatanya tidak sebagus apa yang seharusnya. Disela-sela membangun startup, tidak dipungkiri bahwa kuliah memang menjadi prioritas utama. Tugas-tugas yang bejibun  menjadi makanan sehari-hari. ...

Tugas Kuliah Yang Menggila

Tugas Kuliah, mungkin kalian akan selalu mendengar itu jika kalian sedang menempuh pendidikan tinggi. Bagaimana jika tugas kuliah sangat banyak?, mungkin kamu akan kualahan untuk mengerjakannya. Saat kuliah, kita dituntut untuk dapat mengatur waktu dengan baik. Bagaimanapun kita tidak akan lepas dari kegiatan-kegiatan diluar kuliah. Berikut ini akan aku ceritakan bagaimana pengalamanku dari semester 1 sampai semester 4 dan peningkatan tugasku. Semester 1 Semester pertama adalah semester dimana transisi dari dunia SMA meuju dunia perkuliahan. Sangat terasa bagaimana perbedaan yang mendalam antara SMA dan Kuliah. Saat SMA setiap pelajaran terjadwal dengan rapih. Tetapi, saat kuliah jadwal memang terjadwal, tapi terkadang ada kuliah pengganti yang jadwalnya bisa kapan saja, bahkan hari minggu atau hari libur lainya. Tetapi, pada semester ini tugas sangat jarang sekali. Mungkin kita akan merindukan yang namanya tugas itu. Tidak seperti jurusan lain yang pada semester pertama disib...