Langsung ke konten utama

Tidak Malas, Hanya Pengecut

Sudah lama sekali tidak menceritakan tentang wafa lagi. Bukan karena malas, kesedihan wafa yang 'tak tampak' membuat ceritanya tak bagus. Kesedihan itu justru membuat semakin memperhatikan wafa semakin dalam dan dalam. 

Kemarin, Wafa mencoba mencari jawaban atas segala yang terjadi belakangan ini. Mengapa wafa masih belum melangkah lebih tinggi di tangga kehidupan untuk memakai toga meskipun online. Sepertinya wafa memang terlambat untuk menyadari semua kejanggalan dalam hidup ini. Untunglah, seperti kata seseorang dalam buku bahwa,

manusia tetap ada sampai saat ini karena bergosip...

Cerita yang panjang kemarin itu membuat perubahan besar dalam hidup wafa untuk kedua kalinya setelah sebelumnya perubahan itu terjadi karena wafa tak sanggup menahan grogi di hadapan seseorang yang saat itu dicintainya -- mengingat janji dalam hati untuk tidak grogi lagi. Sekarang, wafa menemukan apa yang salah.

Tidak malas, hanya pengecut.

Mungkin itu kata yang paling tepat untuk menggambarkannya. 

***

Apakah wafa malas? pikir lagi. Pada kenyataanya, banyak hal yang wafa lakukan dengan semangat dan sepenuh hati. Wafa bisa menghabiskan waktunya seharian untuk membuat aplikasi android yang bahkan orang lain tak memakainya apalagi upah dari membuatnya. 

Apakah wafa tidak bisa menulis? pikir lagi. Jika wafa tidak pandai dalam menulis, maka aku tak akan pernah ada -- blog yang selalu setia menceritakan wafa. Wafa bisa menulis banyak sekali artikel dalam beberapa tahun terakhir serta puisi-puisi di blog lain yang hanya orang-orang tertentu yang tahu alamat blog itu.

Lalu apa yang membuat wafa tak kunjung menulisnya? yang kedua -- bukan malas hanya pengecut. Ketakutan-ketakutan yang membuat wafa menhidari masalah. Menghindari masalah ternyata lebih bermasalah daripada menghadapinya. Ternyata wafa memanglah pengecut yang sering menghindar dari masalah. Kebahagiaan lebih besar sebenarnya menunggu di ujung penyelesaian masalah, namun wafa justru mengabaikannya dan memilih kebahagiaan yang tampak lebih membahagiakan namun semu.

***

Sekarang, wafa sudah sadar dan ingin menjadi kesatria yang kuat. Keberanian mengakui diri adalah seorang pengecut adalah keberanian seorang kesatria. Mungkin kamu juga bukan pemalas, hanya pengecut yang menghindari masalah.

Pergi ke lautan untuk menghindar dari masalah di darat adalah masalah


 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pulang Kampung

Tak terasa bulan Januari sudah hampir terlewati, bulan pertama di tahun 2019. Seperti tahun-tahun sebelumnya, wafa pulang ke kampung halaman.  "Perjalanan mencari cerita hidup" membawa wafa jauh dari rumah dimana wafa dilahirkan. Keinginan untuk pulang memang pasti selalu ada untuk kita yang pergi jauh, begitupun wafa. Karena ini libur panjang wafa akan pulang. Seperti biasa, wafa menggunakan mode transportasi yang paling murah. Memang tak menjamin akan selalu ada angkutan. Wafa mulai mulai memesan tiket dari bulan desember dan berencana tanggal 1 atau 2 Januari pulang kampung. Tapi apa daya, tiket untuk tanggal segitu sudah habis. Akhirnya wafa dapat tanggal 3 Januari, eh pas sudah siap-siap di tanggal itu, wafa mendapatkan telfon dari agen bus. Katanya, bus untuk hari ini tidak jadi berangkat dan akan diganti tanggal 5 Januari. Yasudah, akhirnya wafa pulang tanggal 5 Januari, meskipun hati sedikit kesal karena tak bisa pulang lebih cepat. Perjalanan yang tak jelas, ...

Hampir Menikah

"Njal, udah tidur", wafa mencoba chat untuk ajak bicara. "Belum waff", "Aku mau cerita". *** Pagi ini, wafa berencana pergi ke tempat salah satu sahabatnya. Rumahnya tak jauh, sekitar beberapa kilometer  dari sini. Sebelum kesana, wafa berniat untuk mandi dan berpakaian rapi. Tetapi, tiba-tiba Ibu menghalangi niatan wafa. Bukan niatan untuk pergi, tapi niatan untuk mandi. Karena, sekarang ibu sedang menguras bak mandi dan membersihkannya. Kemudaian wafa rebahan di kursi dengan handuk yang menggulung lehernya. Barulah ceritanya dimulai. Tiba-tiba wafa berada di tempat yang sangat ramai. Dalam pikiranya, wafa merasa berada di tempat dimana pernikahanya akan di laksanakan. Sangat ramai sekali, banyak orang berdatangan. Tetapi, wafa sedang menunggu pengantin perempuanya yang tak kunjung datang. Beberapa orang terlihat sedang melakukan prosesi pernikahan juga seperti yang akan dilakukan wafa, hanya saja mereka sekarang berada di pesta pernikahan orang l...

Ketika Wafa di Jodohin

Mari kita berfikir sejenak, Belakangan ini hal itu kembali terjadi, wafa dijodoh-jodohkan dengan seseorang. Tentu saja wafa tidak suka, mengapa?. Hal itu mengingatkan wafa dengan kejadian jaman dulu. Dulu... Ketika itu, wafa dengan si manis dekat. Mereka begitu dekat, saking dekatnya wafa dan si manis ini bisa smsan dari bangun tidur hingga tidur lagi. Ketika itu wafa dan si manis mengalami hal buruk dan mereka berpisah. Keadaan semakin memburuk sejak si manis dekat dengan lelaki lain. Hingga, keadaan sangat berubah, hampir berbulan-bulan si manis dan wafa tidak berkomunikasi. Bahkan ketika mereka bertemu pun tak pernah lagi mereka bertegur sapa. Sampai akhirnya.. Keadaan berubah ketika wafa dan si manis duduk bersebelahan. Mereka mencoba ngobrol kembali. Sebuah usaha yang sangat sulit untuk bisa membuat mereka komunikasi lagi. Padahal, dahulu mereka adalah sahabat dekat. Ketika wafa dan si manis mulai akrab kembali, orang-orang tak bertanggung jawab datang. Orang-orang itu...

Antara Kuliah, Startup dan Keinginan

Beberapa minggu belakangan ini sedikit berbeda dengan mingu-minggu biasanya. Wafa yang biasa santai-santai dengan hidupnya kini dia bergelimangan dengan kesibukan yang seakan membuat waktu berhenti. Wafa yang hari liburnya digunakan untuk bermalas-malasan dan tidur seharian di kosan, berganti dengan wafa yang hari liburnya dipenuhi tugas dan tanggung jawab. Kini wafa sedikit berbeda dengan wafa yang dulu. Semua berawal dari trend startup di Indonesia. Setiap orang ingin membangun startup dan mengembangkan startup menjadi lebih besar dan lebih besar lagi. Meskipun memang sulit untuk memebangun startup meskipun cuma satu dan fokus. Kita trend startup masuk di dalam dunia kampus, kini wafa terkenal sebagai orang yang bisa membuat web dan pernah membuat startup. Meskipun menurutnya karya buatanya tidak sebagus apa yang seharusnya. Disela-sela membangun startup, tidak dipungkiri bahwa kuliah memang menjadi prioritas utama. Tugas-tugas yang bejibun  menjadi makanan sehari-hari. ...

Tugas Kuliah Yang Menggila

Tugas Kuliah, mungkin kalian akan selalu mendengar itu jika kalian sedang menempuh pendidikan tinggi. Bagaimana jika tugas kuliah sangat banyak?, mungkin kamu akan kualahan untuk mengerjakannya. Saat kuliah, kita dituntut untuk dapat mengatur waktu dengan baik. Bagaimanapun kita tidak akan lepas dari kegiatan-kegiatan diluar kuliah. Berikut ini akan aku ceritakan bagaimana pengalamanku dari semester 1 sampai semester 4 dan peningkatan tugasku. Semester 1 Semester pertama adalah semester dimana transisi dari dunia SMA meuju dunia perkuliahan. Sangat terasa bagaimana perbedaan yang mendalam antara SMA dan Kuliah. Saat SMA setiap pelajaran terjadwal dengan rapih. Tetapi, saat kuliah jadwal memang terjadwal, tapi terkadang ada kuliah pengganti yang jadwalnya bisa kapan saja, bahkan hari minggu atau hari libur lainya. Tetapi, pada semester ini tugas sangat jarang sekali. Mungkin kita akan merindukan yang namanya tugas itu. Tidak seperti jurusan lain yang pada semester pertama disib...