Tiga orang anak sedang memasak |
Kapan kamu terahir kali berimajinasi? membayangkan bagaimana menjadi koki paling andal sedunia, menjadi raja di dalam duniamu sebagai koki dengan masakan paling enak yang tak ada satupun menolak masakanmu. Tak perlu biaya mahal, hanya tiga daun hijau untuk mendapatkan semangkuk masakan paling enak itu. Tak lupa kopi tanah asli ditambah sesendok gula pasir asli juga tersaji dengan menambah selembar daun hijau lagi. Semua orang bisa masuk duniamu dan saling bekerja sama. Tentusaja sedikit konflik kerap terjadi karena merasa sayur daun pisang yang berada didapurmu berkurang secara tidak wajar. Tapi, pada akhirnya setelah keluar dari dunia itu semua baik-baik saja, kecuali satu orang di antara penduduk duniamu yang menangis melenyapkan dunia itu seketika.
***
Sekarang wafa mulai tahu setelah belajar dari anak-anak ini. Mereka mengajar dengan caranya, memberi contoh dunia mereka yang hanya ada dipikiran. Awalnya saling percaya, namun konflik akan datang juga. Seakan berkata,
"Dunia hayalan saja ada konflik dan masalah apalagi duniamu!".
Lalu, kita akan bagaimana? membiarkan masalah itu semakin besar sampai tangisan keras menghancurkan dunia? tentunya tidak.
Menyelesaikan masalah adalah kunci untuk agar duniamu tetap utuh. Seorang koki tak bisa menuduh siapa yang mencuri sayur daun pisang, tapi koki bisa menaruh daun pisang tepat di dapannya. Jangan biarkan hal terpenting dalam dunia "koki paling andal" luput dari pandangan. Daripada menyalahkan semua orang karena sayur daun pisang hilang, lebih baik tingkatkan kewaspadaan dalam diri. Semoga menjadi lebih bertumbuh dan mengerti apa yang bisa dirubah.
Beberapa menit kemudian, wafa mulai menganalisis apa aja yang bisa diubah dan mana saja yang tidak. Kegagalan wafa pada masa lalu, mungkin karena menyalahkan hal-hal yang tak bisa diubah sampai lupa kalau wafa bisa berubah beberapa hal untuk bertumbuh.
Komentar
Posting Komentar