Setelah lama tak berjumpa, sekarang wafa akan menulis lagi. Sebuah curhatan di awal tahun, mengawali tulisan-tulisan lain yang akan hadir di tahun 2019. Sebelum menuju tahun yang baru, mari kita lihat bersama apa yang telah wafa lakukan di tahun 2018.
***
Sebuah perjalanan yang panjang, tentu saja. Bagaimanapun, satu tahun adalah waktu yang cukup lama. Mulai dari hal-hal kecil sampai hal-hal besar telah wafa alami. Beberapa hal, mungkin sudah wafa bahas dalam beberapa tulisan sebelumnya.
Ketika itu, awal tahun. Wafa mulai mengingat kembali bagaimana cerita-cerita wafa saat masih kecil. Terutama masa-masa dimana wafa masih berumur belasan tahun. Sebuah kisah yang sedikit menarik, bagaimana seorang anak perempuan dapat membuat perubahan besar dalam hidup wafa.
Mulai menuju pertengahan tahun, saat dimana pengalaman-pengalaman besar wafa dimulai. Banyak pengalaman yang wafa dapatkan, dari perlombaan dan juga pengalaman-pengalaman baru lainya. Pertama, wafa menemukan keluarga baru. Sebuah keluarga yang terbentuk dari keharusan dalam perkuliahan. Pengalaman yang sangat berharga, bagaimana wafa bisa naik pesawat, ke suatu tempat yang tak pernah wafa bayangkan bisa kesana, yakni Kalimantan Utara. Entah, apakah suatu saat wafa bisa kesana lagi. (Sebuah pemandangan langit luar biasa yang tak mungkin dilupakan).
Setelah pertengahan tahun, wafa mulai menggarap proyek sebuah startup. Dimana wafa mendapatkan pengalaman yang sangat luar biasa. Mulai dari bagaimana bisnis bekerja, sampai hal-hal yang luar biasa seperti bisa keluar kota, yakni ke Surabaya dan Jakarta.
Mendekati akhir tahun, proyek-proyek yang wafa kerjakan kini memberikan imbas pada perkuliahan wafa. Entahlah, bagimana nilai yang wafa dapat di akhir semester ini. Sebuah fokus yang lain memang perlu sebuah pengorbanan. Akhirnya membuat wafa semakin berfikir dewasa dan berfikir kembali untuk apa wafa ke sini, (Yogyakarta).
Kekita ingin pulang kampung, ternyata terjadi hal tak terduga yang menyedihkan. Sebuah Tsunami yang terjadi di selat sunda, hingga membuat jadwal wafa pulang kampung pun diundur.
***
Ketika malam tahun baru, disinilah cerita dimulai. Entah tiba-tiba wafa chatting dengan seseorang yang dulu pernah mengisi hidup wafa. Percakapan itu semakin dalam hingga membuat sebuah daun-daun baru bermunculan. Entah ini adalah pucuk daun teh yang akan dipetik di pagi hari atau pucuk daun jati yang dapat membuat warna merah atau gugur ketika musim panas tiba.
Jika dipikir memang menarik, sampai terbawa mimpi..
Tahun yang baru dengan pengalaman-pengalaman baru.
Sebuah radio di salah satu museum di Surabaya |
***
Sebuah perjalanan yang panjang, tentu saja. Bagaimanapun, satu tahun adalah waktu yang cukup lama. Mulai dari hal-hal kecil sampai hal-hal besar telah wafa alami. Beberapa hal, mungkin sudah wafa bahas dalam beberapa tulisan sebelumnya.
Anak muda bernama Wafa |
Ketika itu, awal tahun. Wafa mulai mengingat kembali bagaimana cerita-cerita wafa saat masih kecil. Terutama masa-masa dimana wafa masih berumur belasan tahun. Sebuah kisah yang sedikit menarik, bagaimana seorang anak perempuan dapat membuat perubahan besar dalam hidup wafa.
Mulai menuju pertengahan tahun, saat dimana pengalaman-pengalaman besar wafa dimulai. Banyak pengalaman yang wafa dapatkan, dari perlombaan dan juga pengalaman-pengalaman baru lainya. Pertama, wafa menemukan keluarga baru. Sebuah keluarga yang terbentuk dari keharusan dalam perkuliahan. Pengalaman yang sangat berharga, bagaimana wafa bisa naik pesawat, ke suatu tempat yang tak pernah wafa bayangkan bisa kesana, yakni Kalimantan Utara. Entah, apakah suatu saat wafa bisa kesana lagi. (Sebuah pemandangan langit luar biasa yang tak mungkin dilupakan).
Setelah pertengahan tahun, wafa mulai menggarap proyek sebuah startup. Dimana wafa mendapatkan pengalaman yang sangat luar biasa. Mulai dari bagaimana bisnis bekerja, sampai hal-hal yang luar biasa seperti bisa keluar kota, yakni ke Surabaya dan Jakarta.
Mendekati akhir tahun, proyek-proyek yang wafa kerjakan kini memberikan imbas pada perkuliahan wafa. Entahlah, bagimana nilai yang wafa dapat di akhir semester ini. Sebuah fokus yang lain memang perlu sebuah pengorbanan. Akhirnya membuat wafa semakin berfikir dewasa dan berfikir kembali untuk apa wafa ke sini, (Yogyakarta).
Kekita ingin pulang kampung, ternyata terjadi hal tak terduga yang menyedihkan. Sebuah Tsunami yang terjadi di selat sunda, hingga membuat jadwal wafa pulang kampung pun diundur.
***
Ketika malam tahun baru, disinilah cerita dimulai. Entah tiba-tiba wafa chatting dengan seseorang yang dulu pernah mengisi hidup wafa. Percakapan itu semakin dalam hingga membuat sebuah daun-daun baru bermunculan. Entah ini adalah pucuk daun teh yang akan dipetik di pagi hari atau pucuk daun jati yang dapat membuat warna merah atau gugur ketika musim panas tiba.
Jika dipikir memang menarik, sampai terbawa mimpi..
Selamat, kamu jadi mimpi pertamaku di tahun 2019— Mas Wafa (@edogawafa) January 1, 2019
Tahun yang baru dengan pengalaman-pengalaman baru.
Komentar
Posting Komentar