Langsung ke konten utama

Pengalaman Memiliki Macbook Air

 Sebagai seorang programmer yang setiap hari berkutat dengan komputer atau laptop. Wafa merasa sangat senang dengan kehadiran macbook m1 yang beberapa waktu lalu wafa beli. Satu kalimat yang sepertinya wafa perlu bilang adalah ternyata ini yang selama ini wafa cari.

Laptop memang piranti utama untuk wafa bekerja sehari-hari, termasuk untuk entertaiment mendengarkan musik, menonton dan menulis. Memiliki laptop yang tidak merepotkan adalah salah satu mimpi wafa. Setelah sebelumnya mempunyai laptop yang cukup lemot -- meskipun bagi sebagian besar orang laptop wafa sudah kebut. Wafa mencari sebuah laptop untuk bisa mengalahkan kecepatan wafa dalam mengorpasikannya. Ternyata inilah jawabannya.

Sebelum tahu kalau laptop nya bakal rusak

Kebetulan, beberapa waktu lalu wafa pergi ke Bandung. Saat perjalanan, wafa ingin melakukan update sistem, kemudian wafa membuka laptop berat dan besar dan melakukan update secepat mungkin sebelum baterianya habis. Saat itu laptop sengaja tak dimatikan, karena berharap ada waktu untuk membukanya lagi di beberapa kesempatan. Pada kenyataanya, wafa justru keliling ITB dan tak sempat membuka laptop di dalam tas. Alhasil saat tiba di hotel, laptop sudah panas dan mati. Sudah beberapa kali dicoba untuk menghidupkan tapi tak ada hasil.  Yahh.. ini memang sudah waktunya ganti laptop.

Sebelumnya wafa sudah merencanakan untuk membeli laptop macbook air m1 ini, tapi belum ada kesempatan. Sepertinya ini adalah saat yang tepat untuk ganti laptop. Meski sedikit ragu -- apalagi dengan harga satu motor -- wafa memberanikan diri untuk meminang laptop mac ini. Ternyata oh ternyata wafa sangat bahagia, memang inilah yang selama ini wafa cari.

Pertama, bentuknya yang ramping dan ringan jadi enak dimasukkan ke tas. Kecepatan nya yang oke, membuat laptop ini langsung siap digunakan saat dibuka -- ini hal yang paling wafa cari. Baterinya juga awet banget, wafa tidak pernah charge di hari yang sama, bahkan beberapa kali baterai bertahan 2 hari tanpa charge. Baterai yang sangat awet, tak perlu khawatir kalau sedang memakainya dalam perjalanan atau cafe.

Setelah dipikir-pikir, ternyata wafa cuma perlu laptop ini. Laptop, monitor, tablet, keyboard dan speaker yang wafa beli seakan langsung tergantikan oleh laptop ini. Wafa bisa langsung buka laptop di mana aja, termasuk warung makan tanpa perlu bosan menunggu proses booting -- sebelumnya wafa menggunakan tablet untuk menangani hal ini. Untuk coding wafa juga bisa melihat banyak code di layar yang kecil berkat resolusi layar yang tinggi, jadi tak perlu monitor lagi. Sedangkan laptop lama sudah pasti tergantikan oleh laptop ini. Speaker mungkin barang yang cukup perlu dipertimbangkan apakah benar-benar tergantikan. Tapi, sebenarnya wafa sudah sangat puas dengan speaker laptop ini.

Ternyata harga tidak membohongi hasil. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Terbang Bersamamu

*** Wafa bertemu dengan si cantik di sebuah bukit. Itu bukit yang benar benar indah, pemandangan sekeliling begitu indah. Perbukitan ini belum pernah wafa lihat sebelumnya. Terhampar bukit-bukit yang begitu menyejukkan mata. Kali ini wafa tidak membawa motor merah kesayanganya, tetapi membawa sepeda biru. Sepeda biru dengan tempat duduk di bagian belakang. Si cantik pun duduk di belakang dengan memeluk wafa. Sungguh ini merupakan pengalaman pertama wafa di peluk oleh seorang gadis. Jantung wafa pun berdetak kencang, wafa sampai tak bisa berkata-kata. Seirirng berjalanya waktu, wafa mulai terbisa dan mencoba untuk bertingkah biasa saja. Seperti di film-film, wafa dan si cantik naik sepeda di atas sebuah bukit dengan si cantik yang memeluk erat wafa. Wafa menggoes sepedanya semakin cepat melewati sebuah jembatan. Wafa dan si cantik asik bercakap-cakap, sambil menikmati pemandangan perbukitan yang begitu indah. Ini merupakan pengalaman yang berharga bagi wafa, tidak hanya me...

Tugas Kuliah Yang Menggila

Tugas Kuliah, mungkin kalian akan selalu mendengar itu jika kalian sedang menempuh pendidikan tinggi. Bagaimana jika tugas kuliah sangat banyak?, mungkin kamu akan kualahan untuk mengerjakannya. Saat kuliah, kita dituntut untuk dapat mengatur waktu dengan baik. Bagaimanapun kita tidak akan lepas dari kegiatan-kegiatan diluar kuliah. Berikut ini akan aku ceritakan bagaimana pengalamanku dari semester 1 sampai semester 4 dan peningkatan tugasku. Semester 1 Semester pertama adalah semester dimana transisi dari dunia SMA meuju dunia perkuliahan. Sangat terasa bagaimana perbedaan yang mendalam antara SMA dan Kuliah. Saat SMA setiap pelajaran terjadwal dengan rapih. Tetapi, saat kuliah jadwal memang terjadwal, tapi terkadang ada kuliah pengganti yang jadwalnya bisa kapan saja, bahkan hari minggu atau hari libur lainya. Tetapi, pada semester ini tugas sangat jarang sekali. Mungkin kita akan merindukan yang namanya tugas itu. Tidak seperti jurusan lain yang pada semester pertama disib...

Membuat Pinhole Camera

Aku dan Niken Kamera lubang jarum, itu nama tugas kuliah kami dalam matakuliah optika. Kamera ini adalah kamera yang menurut saya paling sederhana, karena tanpa menggunakan lensa. Mungkin banyak yang bertanya bagaimana mungkin membuat kamera tanpa lensa. Tapi, ini memang bisa dan memang terbukti. Kami ditugaskan untuk membuat kamera tersebut dengan biaya yang murah dan dengan kualitas yang sebagus mungkin. Kualitas dalam hal ini adalah kualitas gambar dari kamera yang kami buat. Membuat kamera menjadi hal yang penting untuk memenuhi tugas kami. Aku membuat kamera dengan peralatan dan bahan yang sederhana. Bahan yang yang aku gunakan adalah  dari kardus dan aku rekatkan menggunakan lakban . Membuatnya memang mudah, tapi untuk mendapatkan kualitas yang sebaik mungkin perlu banyak perhitungan dan perumusan. Disinilah letak tantangan dari tugas ini, yang kami sebut game. Aku membuat kamera ini bersama Niken. Kami membuatnya di salahsatu asrama di jogja. Membuatnya memang muda...

Jalan-Jalan Malam di Bandar Lampung

Kali ini, aku berada di Bandar Lampung. Menikmati bagaimana keadaan malam hari di Bandar Lampung. Saat itu aku masih liburan dan aku pergi berkunjung ke teman-temanku di Bandar Lampung. Aku menginap di kosan temanku yang bernama Ignatius Sandra . Dia merupakan teman akrabku sejak duduk di bangku SMP. Bandar Lampung di malah hari, merupakan hal baru bagiku. Biasanya aku hanya ke Bandar Lampung saat siang hari dan hanya pada acara-acara tertentu saja. Kali ini berbeda, kami memang memutuskan untuk mencari tau bagaimana keadaan kota Bandar Lampung yang merupakan ibu kota dari provinsi Lampung. Sepertinya akan seru dan menarik perjalananku malam ini. Kami mulai berangkat sekitar jam 8 malam. Kami menuju bunderan gajah, disini katanya ramai dikunjungi orang untuk menghabiskan malam. Awal kami sampai disana, memang sekikit ramai dengan orang-orang yang sekedar nongkrong dan berfoto serta berkumpul dengan teman-teman. Tidak berapa lama kami pun merasa bosan karena tidak ada hal yang me...

Waiting for Iridium Flare

 "Waiting for Iridium Flare" Kenapa namanya seperti itu? penjelasan adalah Overview Effect . Terinspirasi dari sebuah keadaan yang dirasakan astronot saat melihat bumi dari luar angkasa. Sebuah kesadaran penuh untuk melihat dunia secara berbeda.  a state of awe with self-transcendent qualities, precipitated by a particularly striking visual stimulus. Meskipun aku tak yakin apa yang aku rasakan itu sama persi seperti yang dirasakan astronot, tapi aku merasa berbeda ketika melihat langit yang luas. Aku, kamu dan bumi ini hanya debu tak berguna di hamparan alam semesta. Kamu pernah membayangkan jika bumi ini hanya debu yang melayang-layang tak berguna? ya mungkin seperti itu. Lalu kenapa kita harus punya konflik, politik, iri, dengki dan lainya? itu sudah tak penting lagi. Aku berpikir, kita ini kecil, sangat kecil. Apa yang membuat kita besar? hanya persaan sombong yang merasa diri ini penting. Mungkin inilah pengalamanku memahami aku adalah hamba dari Tuhan yang maha luas. Aku...