Langsung ke konten utama

Optika vs Elektromagnetika


Kuliah elektromagnetika dan optika memang berbeda dengan kuliah lainnya, apa bedanya??
Bedanya adalah pada matakuliah ini mahasiswa diberi sebuah proyek yang diselesaikan dalam waktu 7 minggu. Kami menyebut proyek ini dengan nama "Game". Dalam game ini mahasiswa dibebaskan cara untuk menyelesaikan game ini, tetapi dalam setiap game pasti ada tantangan yang harus di tuntaskan dan diselesaikan.

Tantangan yang harus dihadapi?

Pada game optika, tantangan yang harus dituntaskan oleh mahasiswa secara garis besar ada 2 hal. Pada game optika pertama mahasiswa ditantang untuk membuat kamera tanpa lensa dengan resolving power setinggi mungkin. Sedangkan pada game optika kedua, tantangannya adalah membuat spektrometer untuk dapat mencari sumber cahaya yang memiliki panjang gelombang sependek mungkin. Kerennya, semua itu dibuat dengan biaya yang sangat murah dengan hasil yang luar biasa.

Tantangan Elektromagnetika adalah membuat sangkar faraday dengan konduktor yang tetipis mungkin. Sangkar faraday yang dibuat harus dapat menghalangi medan statis. 

Mana yang lebih sulit?

Sebenarnya sulit itu subjektif, dan menurutku keduanya menantang dan memiliki misteri yang harus diselesaikan. Bedanya, pada game pertama optika, mahasiswa diberi sedikit hal yang menjadi dasar dari game. Sedangkan pada pada game elektromagnetika mahasiswa benar-benar tidak diberi hal yang mendasar yang harus dikerjakan, mahasiswa benar-benar bebas mengekspresikan hal yang akan dilakukannya, hanyasaja lebih terarah dalam pembagian progress mingguan.

Mana yang lebih keren?

Menurutku hasil semua game memang keren dan luar biasa. Bayangkan saja, meskipun tanpa diberitahu tentang harus membuat mikroskop, mahasiswa membuat  kamera tanpa lensa menjadi mirip mikroskop yang dapat melihat sampai mikrometer. Memang luar biasa, dengan semua game ini mahasiswa bisa mengeksplor lebih mendalam tentang berbagai hal yang terkait. Misalnya, untuk mengecek sangkar faraday mahasiswa ada yang sampai membuat Generator Van de Graff sendiri.

Mana yang membuat kamarku lebih berantakan?

Menyelesaikan game ini tidak mudah, ini sangat menantang mahasiswa. Dalam menyelesaikan game ini tidak jarang membuat kamarku super berantakan, barang-barang berserakan dan tidak jelas. Mungkin teman-teman akan heran bagaimana keadaan kamarku bisa seperti ini.

Kamar saat Optika

Penampakan kamarku saat menyelesaikan game optika dapat dilihat pada foto berikut.
Game optika pertama (Kamera tanpa lensa)

Yang dominan berserakan dikamar adalah alat-alat tulis, kardus untuk membuat kamera, berbagai macam kalban, dan alat potong. Bagaimana dengan saat game elektromagnetika?

Kamar saat Elektromagnetika

Game Elektromagnetika (Sangkar faraday)

Saat mengerjakan game elektromagnetika yang membuat berantakan lebih beragam, diantaranya alat potong, solder, kabel-kabel,  meja, bahan-bahan untuk membuat medan listrik dan berbagai macam peralatan lain yang tertutup dibelakang meja putih (yang ada laptop) itu.

Perlu teman-teman ketahui bahwa aku bukan sengaja membuat kamarku berantakan kemudan mengunggahnya ke blog, tapi ini memang benar-benar dari proses membuat alatnya. Setelah melalui analisis yang mendalam akhirnya aku memutuskan untuk menetapkan game Elektromagnetika yang membuat kamarku paling berantakan sejauh ini. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Monumen Jogja Kembali Dengan Berjuta Misteri

Monumen Jogja Kembali atau sering disebut Monjali adalah sebuah museum yang berada di Ringroad utara, Sleman, Yogyakarta. Aku kesana bersama temanku bernama Ishlah. Karena kami memang belum pernah kemari sebelumnya, maka kami mencoba kemari meski sebelumnya ingin ke museum merapi. Bagi teman-teman yang ingin melihat dan mengenang perjuangan masyarakat Indonesia terutama wilayah Yogyakarta, ini merupakan tempat yang cocok untuk dikunjungi. Letak dari Monumen Jogja Kembali yang strategis, memang membuat monjali mudah ditemukan dan menjadi pilihan wisata kami. Pertama kali masuk, kita harus membayar tiket sebesar Rp. 10.000,- yang menurut kami sangat murah. Kita bisa langsung menuju mojali. Pertama kali yang dapat kita lihat, adalah betapa uniknya museum ini dengan bentuk kerucut. Monjali memiliki tiga lantai yang akan kita kunjungi satu per satu. Lantai Pertama Saatnya mengunjungi lantai pertama.Di lantai pertama, terdapat beberapa ruangan yang setiap ruangan berisi benda b

Tugas Kuliah Yang Menggila

Tugas Kuliah, mungkin kalian akan selalu mendengar itu jika kalian sedang menempuh pendidikan tinggi. Bagaimana jika tugas kuliah sangat banyak?, mungkin kamu akan kualahan untuk mengerjakannya. Saat kuliah, kita dituntut untuk dapat mengatur waktu dengan baik. Bagaimanapun kita tidak akan lepas dari kegiatan-kegiatan diluar kuliah. Berikut ini akan aku ceritakan bagaimana pengalamanku dari semester 1 sampai semester 4 dan peningkatan tugasku. Semester 1 Semester pertama adalah semester dimana transisi dari dunia SMA meuju dunia perkuliahan. Sangat terasa bagaimana perbedaan yang mendalam antara SMA dan Kuliah. Saat SMA setiap pelajaran terjadwal dengan rapih. Tetapi, saat kuliah jadwal memang terjadwal, tapi terkadang ada kuliah pengganti yang jadwalnya bisa kapan saja, bahkan hari minggu atau hari libur lainya. Tetapi, pada semester ini tugas sangat jarang sekali. Mungkin kita akan merindukan yang namanya tugas itu. Tidak seperti jurusan lain yang pada semester pertama disib

Gembira Loka Membuat Hati Gembira

Setalah lama tidak menulis, kini aku akan cerita pengalamanku mengunjungi kebun binatang Gembira Loka. Kebun binatang Gembira Loka sendiri terletak di daerah istimewa yogyakarta, untuk lebih tepatnya dapat dilihat pada google map. karena tempat tinggalku cukup jauh dari kebun gembira loka, maka aku memutuskan untuk naik sepeda kesana. Aku dan temanku Ishlahul, akhirnya pergi ke gembira loka dengan menggunakan sepeda. Jarak yang kami tempuh cukup jauh sekitar 10Km dengan menggunakan sepeda. Setelah sampai, kami langsung membeli tiket dan masuk kedalam kebun binatang gembira loka. Kami diberi sebuah peta lokasi dimana binatang-binatang berada. Jujur ini baru pertamakalinya aku pergi ke kebun binatang. Karna di desaku di kampung memang jauh dari kebun binatang. Pertamakalinya masuk aku merasa berada di dalam kebun, ya memang kebun binatang. Meskipun kampungku ada di Lampung, tapi aku belum pernah melihat gajah. Disinilah aku pertamakalinya dapat melihat gajah secara langsung. T

Jalan-Jalan Malam di Bandar Lampung

Kali ini, aku berada di Bandar Lampung. Menikmati bagaimana keadaan malam hari di Bandar Lampung. Saat itu aku masih liburan dan aku pergi berkunjung ke teman-temanku di Bandar Lampung. Aku menginap di kosan temanku yang bernama Ignatius Sandra . Dia merupakan teman akrabku sejak duduk di bangku SMP. Bandar Lampung di malah hari, merupakan hal baru bagiku. Biasanya aku hanya ke Bandar Lampung saat siang hari dan hanya pada acara-acara tertentu saja. Kali ini berbeda, kami memang memutuskan untuk mencari tau bagaimana keadaan kota Bandar Lampung yang merupakan ibu kota dari provinsi Lampung. Sepertinya akan seru dan menarik perjalananku malam ini. Kami mulai berangkat sekitar jam 8 malam. Kami menuju bunderan gajah, disini katanya ramai dikunjungi orang untuk menghabiskan malam. Awal kami sampai disana, memang sekikit ramai dengan orang-orang yang sekedar nongkrong dan berfoto serta berkumpul dengan teman-teman. Tidak berapa lama kami pun merasa bosan karena tidak ada hal yang me

Berlari dalam Diam

Sore ini wafa duduk di tempat yang tak biasa, meskipun tempat ini masih berada di lingkungan kampus, tapi tempat ini belum pernah wafa kunjungi sebelumnya. Sebuah cafe yang ada di salahsatu fakultas di kampus. Disini wafa tak sendiri, wafa masih dengan jadwal-jadwal di google calendar yang padat. Berasama laptop buluk  yang selalu ada dan menemani wafa bekerja. Beberapa minggu ini, wafa mulai merasakan bagaimana hidup dengan sebuah angan yang besar. Bagaimana wafa harus mampu berjuang mengalahkan rasa malas dalam diri, rasa bosan dan rasa kantuk. Banyak kegiatan yang harus wafa lakukan untuk menggapai banyak hal. Meskipun wafa masih dalam kendali yang lain. Ujung-ujung jari wafa selalu beradu dengan kotak-kotak beraksara yang selalu kembali ketika dilepas. Lalu, kode-kode baru terbentuk untuk dapat dipecahkan. Setiap satu terselesaikan, maka akan tumbuh banyak cabang-cabang baru yang harus di selesaikan pula. Fokus pun terbagi, banyak kegiatan dalam daftar. Beberapa hal haru