Sebuah karton dengan sebuah mesin radio bekas yang aku sulap menjadi radio. Mendengarkan radio berbeda dengan mendengarkan musik, meskipun di radio sering diputar musik. Tetapi mendengar radio tidak sekedar mendengarkan musik.
Di radio ada iklan dan ada juga penyiar. Selain itu, sering ada pembicaraan yang menarik menurutku, seperti topik yang dibicarakan lucu, romantis, dan terkadang juga sedih. Di radio juga pernah diceritakan kisah-kisah horor, cerita lucu, berita dan mendatangkan berbagai tokoh yang dari sana kita bisa mendapatkan pelajaran dari apa yang diceritakan.
Sejarah radioku
Mesin dari radio ini merupakan pemberian dari temanku yang bernama Tri.
Radionya sebelum dibongkar |
Dia memberikan mesin radio ini ketika kami masih duduk dibangku SMA. Saat dia memberikannya padaku, sebenarnya masih bagus dengan body radio yang masih utuh, tetapi tidak ada suaranya ketika dinyalakan. Setelah aku cek ternyata speaker dari radio ini rusak dan aku pun menggantinya agar aku bisa mendengarkan musik dari radio.
Mendengarkan radio luar negeri
Aku sangat tertarik dengan radio, menurutku radio memiliki teknologi yang canggih sehingga bisa mengirimkan sinyal sampai jauh. Waktu itu, aku membuat antena yang cukup tinggi, sekitar 5 meter diatas tanah. Ini membuat hasil dari sinyal yang aku dapatkan menjadi lebih baik. Setelah itu, aku mencoba mendengarkan pada Band SW dimana pada band ini sinyal-sinyal dari berbagai benua dikirimkan. Nah, dari mesin radio inilah aku mendengarkan radio-radio itu. Aku tidak tahu secara pasti dari mana sinyal-sinyal itu tepatnya.Tapi, dari suara yang aku dengar ada yang dari China dan ada juga yang sepertinya dari Eropa. Memang sangat menarik, sungguh pengalaman yang luar biasa.
Sempat rusak
Karena terlalu tertarik dengan radio, akhirnya aku penasaran untuk bisa mendengarkan percakapan dari pilot, atau dari HT polisi atau orari. Akhirnya aku otak-atik sampai akhirnya rusak, karena induktornya molor dan frekuensinya tidak jelas pada rentang berapa. Tetapi aku sempat mendengarkan beberapa pembicaraan yang cepat dengan menyebutkan angka-angka dan hilang. "zero zero point one... sssssssssss......".
Jadi seperti ini
Setelah, rusak aku tidak lagi mainan radio. Setelah aku tinggal lama di kosan, sepertinya aku perlu radio untuk hiburan. Setelah pulang kerumah dan mencari "bangkai" dari radio ini aku menemukan mesinnya dan aku bawa kekosan. Kemudian, aku punya sebuah box speaker yang aku buat sendiri dan aku perbaiki mesinnya. Hasilnya, seperti ini, bisa menemani dimalam-malam sepi.
Kerennya Radioku
Kadang, aku membawa radio ini ke kampus. Tentu saja banyak yang penasaran dan bertanya benda apa ini, kemudian aku ceritakan dan mereka heran. Radio ini memang aku desain portable dengan daya dari dua baterai AA yang aku pasang. Selain itu, ketika berada di kosan untuk menghemat baterai, radio ini juga aku lengkapi dengan socket agar bisa aku sambung dengan charger handphone. Meskipun bentuknya tidak bagus, tapi fungsinya yang yang lumayan berguna.
Komentar
Posting Komentar