Sore ini wafa duduk di tempat yang tak biasa, meskipun tempat ini masih berada di lingkungan kampus, tapi tempat ini belum pernah wafa kunjungi sebelumnya. Sebuah cafe yang ada di salahsatu fakultas di kampus. Disini wafa tak sendiri, wafa masih dengan jadwal-jadwal di google calendar yang padat. Berasama laptop buluk yang selalu ada dan menemani wafa bekerja.
Beberapa minggu ini, wafa mulai merasakan bagaimana hidup dengan sebuah angan yang besar. Bagaimana wafa harus mampu berjuang mengalahkan rasa malas dalam diri, rasa bosan dan rasa kantuk. Banyak kegiatan yang harus wafa lakukan untuk menggapai banyak hal. Meskipun wafa masih dalam kendali yang lain.
Ujung-ujung jari wafa selalu beradu dengan kotak-kotak beraksara yang selalu kembali ketika dilepas. Lalu, kode-kode baru terbentuk untuk dapat dipecahkan. Setiap satu terselesaikan, maka akan tumbuh banyak cabang-cabang baru yang harus di selesaikan pula. Fokus pun terbagi, banyak kegiatan dalam daftar.
Beberapa hal harus wafa tinggalkan untuk sementara, termasuk bagaimana indahnya menikmati seni. Mungkin inilah seni yang baru, seni dalam membangun suatu hal. Meskipun tak satu yang sekarang wafa bangun. Semoga lekas terbangun dari tidur dalam otak wafa.
Titeni, Tiru, Tambai.— wawa Blue 🐳 (@edogawafa) October 12, 2018
Kini, biarkan dulu semuanya berjalan. Nanti, kita akan tau hasilnya. Jadi, tetaplah berlari, meskipun itu dalam diam dan keheningan.
Komentar
Posting Komentar