Kalau kamu punya banyak teman, maka bahagialah. Setiap orang yang ada di dalam hidup mu adalah guru kehidupan, beberapa orang mungkin akan mengajari rasa sakit dan yang lain mengajari kebahagiaan mengajari indahnya menerima keadaan. Kebahagiaan dan rasa sakit sangat dibutuhkan untuk kita manusia biasa, bahkan ada beberapa orang yang sengaja mencari rasa sakit karena tak datang seacara alami. misanya makan pedas.
Wafa adalah seorang pemalu yang sangat tertutup untuk orang baru, hal itu sudah wafa sadari sejak SMP dengan tak berani menatap mata seseorang ketika berbicara. Hal ini membuat wafa sering kali sulit mempunyai banyak teman. Jika kamu sudah mengenal wafa sejak lama kamu pasti tahu siapa teman wafa, ya itu-itu saja. Sebuah anugerah atau sebuah masalah memiliki sedikit teman, tapi dengan sedikit teman wafa bisa punya waktu untuk mengobrol lebih intens dengan orang-orang itu. Banyak hal yang sudah wafa pelajari dari obrolan-obrolan itu.
Belajar dari ngobrol adalah salah satu cara wafa belajar banyak hal dengan cepat dan memahaminya dengan sangat baik daripada membaca buku atau artikel di internet. Karena dengan mengobrol wafa bisa bertanya langsung tentang hal yang tidak jelas dan menjadikan semuanya nampak sangat jelas. Seperti kata Harari di bukunya bahwa kita umat manusia berkembang sangat maju karena "gosip".
Mohon maaf untuk orang-orang yang wafa ajak ngobrol, karena mengobrol adalah hal kesukaan wafa dan wafa bisa mengobrol berjam-jam. Wafa pernah mengobrol dari jam 7 pagi sampai jam 7 malam tak henti. Entah mengapa setiap obrolan itu sangat menarik dengan isi ilmu baru dari pikiran orang lain.
Lalu apakah teman adalah aset? yap, jika aset itu adalah ilmu-ilmu berguna yang mungkin kita belum tahu. Satu kunci untuk bisa menerima ilmu-ilmu baru kata cak Nun adalah kosongkan dan bersihkan gelasmu sebelum di isi air.
Kalau aset menurutmu adalah gudang uang yang bisa kamu pinjam kapan pun, maka kamu salah. Kadang teman juga tak punya uang.
Komentar
Posting Komentar