Malam ini,
Wafa sering menatap langit, tetapi langit malam ini berbeda. Biasanya wafa menatap langit sendiri. Tetapi, malam ini wafa berdua bersama teman yang juga tertarik dengan dunia astronomi sebut saja si kecil. Sebenarnya, sejak lama wafa ingin menatap langit berdua bersama seseorang (dirahasiakan). Memang untuk hal itu terkabul sangat sulit, apalagi wafa dan dia terpisah jarak yang jauh. Ketika malam ini langit begitu indah, dia tetap ada di jarak yang sangat jauh. Sepertinya impian untuk melihat bintang bersama kian sulit untuk terkabul. Ditambah hati wafa dan dia yang sudah semakin jauh. Cukuplah teropong kecil sederhana yang akan menemani dia melihat bintang ketika wafa jauh.
Sementara wafa sudah melupakan dia,
tiba-tiba dalam hati wafa berkata, "sayang sekali si mungil gak ikut, padahal langitnya bagus banget". Sebenarnya wafa sudah mengajak si mungil, tetapi gagal. Akhirnya wafa hanya berdua dengan si kecil. Wafa dan si kecil memang sudah mempersiapkan sebelumnya untuk pengamatan bintang malam ini. Kami sudah membawa perlengkapan berupa kamera, senter, teropong, tripod dan niat. Dengan sedikit keminter wafa setting kamera dan posisi yang tepat. Akhirnya wafa dan si kecil foto-foto malam ini. Meskipun sangat disayangkan si mungil tak datang, padahal kan kami kelaparan.
Hari berikutnya....
Hari ini wafa sangat semangat, karena akan melihat bintang lagi. Tetapi, agar banyak yang datang wafa memutuskan untuk berkeliling ke teman-teman setiap RW. Dengan membawa sebaskom tales rebus dan seember sayur asem, wafa dan si kecil berkeliling untuk membagikan makanan sambil mengajak untuk ikut mengamati bintang. Ketika di perjalanan menuju rumah si mungil listrik seluruh kecamatan padam.
"Nah, inii yang ditunggu..", kata si kecil.
"Iya, ini yang paling ditunggu", kata wafa.
"Gila, coba kau liat langitnya,"
"Mantap betul, bimasaktinya keliatan"
Sambil mengendarai sepeda motor pun wafa tetap saja melihat langit, tak peduli dengan jalan lagi. Wafa dengan cepat membagikan makanan dan mengajak teman-teman. Akhirnya, banyak yang datang dan kami bisa melihat keindahan langit.
Wafa dan yang lain sedang asik di lapangan menikmati indahnya bimasakti. Kembali lagi wafa gagal mengajak si mungil datang. Padahal keindahan langit desa ini tak tertandingi. Di desa inilah kali pertama wafa dapat melihat keindahan bimasakti secara langsung.
Wafa dan yang lain sedang asik di lapangan menikmati indahnya bimasakti. Kembali lagi wafa gagal mengajak si mungil datang. Padahal keindahan langit desa ini tak tertandingi. Di desa inilah kali pertama wafa dapat melihat keindahan bimasakti secara langsung.
Semoga suatu saat nanti,— muhammad wafa (@edogawafa) August 26, 2018
kamu bisa melihat keindahan itu,
dengan atau tanpa aku.
Komentar
Posting Komentar