Sebuah kata yang mungkin harus wafa renungkan sekarang. Kata yang selalu membayangi wafa tiap hari di pagi dan malam. Bukan selesai tapi tuntas, sebuah kata yang mirip tapi berbeda. Karena perjalanan masih panjang dan tak akan selesai dengan cepat. Tetapi tuntas ketika hal-hal yang wafa mulai telah terlaksanan dengan baik.
Sebercik cahaya |
--0-0--
Ketika pagi di februari ini, wafa mulai menyadari hal yang sederhana tapi sangat penting, yakni ketika apa yang telah dimulai perlu dituntaskan. Tetapi, wafa tidak. Banyak hal yang sudah wafa mulai tapi belum di tuntaskan. Mulai dari beberapa draf postingan blog, novel si cantik, janji-janji dan banyak lagi. Hal ini sering membebani wafa, mungkin inilah penyebab mengapa wafa belakangan ini kurang merasakan kebahagiaan. Kini wafa bertekat untuk menuntaskan satu per satu hal yang wafa pernah mulai. Tentu saja yang wafa ingat sejauh ini, karena memang ingatan seseorang terbatas.
Wafa juga teringat filosofi orang jawa yang mustinya tertanam dalam diri wafa. Pertama, adalah tentang bagaimana konsep pria sejati. Seorang laki-laki dikatakan menjadi pria sejati ketika punya beberapa hal, diantaranya adalah griya (rumah), turangga (tunggangan), curigo (senjata/ilmu), wanita (pasangan), kukila (peliharaan/hobi).
Setelah wafa berfikir, ternyata sekarang wafa belum menjadi seorang pria sejati. Mengapa? karena banyak yang masih belum wafa miliki.
Rumah, memang perlu modal yang besar untuk mendapatkan rumah secara utuh. Sekarang, wafa masih menumpang (kost) di salah satu rumah di yogyakarta.
Tunggangan, hanya sepeda yang sekarang wafa miliki, pun rusak dan belum diperbaiki dari tahun lalu. Kegiatan jalan kaki dari dan ke kampus adalah makanan sehari-hari. Walau kadang ditemani angin semilir yang menyejukkan hati, atau kepul-kepul asap hitam yang memanaskan hati.
Senjata/Ilmu, mungkin ini yang sudah sedikit wafa miliki. Berupa sedikit keahlian di bidang komputer dan elektronik. Sampai beberapa tetangga selalu mengandalkan wafa ketika barang elektroniknya rusak, atau ketika ingin hack facebooknya error. Senjata ini pun masih perlu di asah sampai lebih tajam lagi.
Pasangan, sudah cukup lama wafa tak berpacaran. Terlalu sibuk dengan dunia sendiri, meskipun sering chat dengan adek tingkat. Tapi pas lagi sepi, HP cuma bergetar dua hari sekali ketika operator menawarkan promo-promo menariknya.
Hobi, munkin ini yang paling wafa punya. Tapi, meskipun begitu, sekarang wafa sudah jarang menggauli hobi nya. Kamu bisa lihat, blog ini sudah sepi dengan tag karya. Belakagan ini malah sering curhat dan curhat lagi. Seperti sekarang yang kamu baca.
Hidup memang keras, perlu perjuangan untuk dapat menikmatinya. Mengingat dan mencari hal-hal indah di setiap sudut kehidupan. Meskipun waktu selalu mengejar dan menekan setiap saat. Seperti kata silampukau kalau "Waktu memang jahanam,"
***
Wafa juga mendapatkan sebuah pelajaran berharga ketika menonton sebuah film di YouTube. Sebuah kata-kata penuh filosofi yang sudah ada sejak lama, yaitu:
Sabdo pandito ratu tan keno wola-waliDalam hidup harus menjadi seorang kesatria dan memiliki jiwa seorang raja dimana kata-katanya dapat di pengang, menepati janji dan tidak perah mencla-mencle.
***
Sebuah harapan dan tindakan yang besar untuk wafa bisa membuat apa yang telah dimulai menjadi tuntas.
Komentar
Posting Komentar