Langsung ke konten utama

Cerita Wafa Saat Menang Lomba



Hari ini adalah hari dimana lomba final berlangsung, tapi Wafa tetap saja malas-malasan untuk berangkat. Sebenarnya Wafa sudah bangun sejak pagi, tapi ketika matahari beranjak naik wafa gak segera beranjak dari tempat tidur. Akhirnya, seperti biasa wafa buru-buru lagi. Tapi, tak apalah wafa sudah terbiasa dengan kegiatan terburu-burunya tiap pagi. Pada hari minggu yang cerah ini biasanya wafa harus melanjutkan tidurnya sampai siang, tapi wafa harus pergi dengan tergesa-gesa dan penuh kantuk.

Saat lihat jam sudah pukul delapan pagi, dan panasnya mentari pagi yang masuk ke jendela. Barulah wafa beranjak dari tempat tidur empuknya yang selalu menemani tidur panjangnya di siang dan malam hari. Padahal di jadwal wafa diundang pada pukul 8, tapi wafa masih sibuk mandi dan bersiap-siap. Tak lupa parfum biru, baju hijau serta jas almamater yang sudah lama sekali gak wafa pakai. Kini hari bersejarah bagi wafa dimana bisa memakai jas almamater kebanggaan, karena terlalu bangganya sampai lama sekali tidak dipakai. Kini wafa sudah rapih dengan style sederhana ala wafa dan siap untuk berangkat.

Indahnya mimpi di pagi hari harus wafa tinggalkan, dengan semangat yang sedikit untuk pergi lomba. Lomba memang menarik bagi wafa, tapi untuk kali ini entah mengapa wafa berangkat dengan perasaan hampa tanpa semangat yang membara. Wafa memesan gojek demi berangkat lomba, karena rasa malas memperbaiki sepeda merah yang biasa mengantar wafa tiap pagi. Rasa malas wafa memang sulit dihilangkan, bahkan wafa sering bilang bahwa,
Ide-ide besar datang karena rasa malas.
Dengan banyak cerita, akhirnya gojek pesanan wafa datang menjemput dengan suka hati. Wafa dan mamang gojek berangkat bersama menuju tempat lomba, tapi entah mengapa (mungkin mamang gojek ngantuk) jadi mereka labas....

Setelah berputar-putar akhirnya sampai juga di lokasi pukul sembilan pagi  (di undangan pukul delapan)  diiringi dengan matahari terik yang menusuk jas almamater. Untunglah acara belum juga dimulai, wafa memang selalu tepat waktu, atau setidaknya datang di waktu yang tepat. Acara pembukaan dan penyambutan peserta lomba dimulai dan berlangsung.  Ada mbak-mbak cantik yang menyambut dengan tarian tradisional ala jawa.

Acara inti dimulai yaitu presentasi untuk peserta yang masuk 10 besar dan tim wafa mendapat kesempatan presentasi kedua. Tanpa disangka-sangka dengan semangat dan tanpa rasa malu teman dari wafa bernyanyi. Tim wafa yang lain sempat ingin tertawa, tapi mencoba menahan rasa geli mendengar suara teman wafa yang menyanyi merdu "sekali". Suara teman wafa yang merdu ini membuat juri dan peserta lain terdiam seketika, entah apa yang orang lain pikirkan.

Kini saatnya penilaian dan saatnya pulang sejenak, karena selain presentasi para peserta juga dituntut untuk bisa memperbaiki aplikasi buatan mereka sesuai permintaan dari juri. Karena kelelahan wafa akhirnya tertidur lelap setelah coding dengan jari-jari penuh tenaga.

A post shared by Muhammad Wafa (@edogawafa) on


Sampai wafa terbangun dengan kemenangan. Wafa tidak hadir pada saat pengumuman dan pembagian hadiah. Memang wafa kalau sudah tidur sulit untuk bangun, jadi teman-teman wafa lah yang mengambil hadiah dan datang ke kosan wafa. Menarik sekali..


Sebelah kiri Vendi Ardianto Nugroho, tengah Andika Prima Sandi, sebelah kanan Muhammad Wafa

Sebenarnya wafa ikut lomba apa sih?



Sebenarnya wafa mengikuti lomba pembuatan aplikasi mobile berbasis android, aplikasi yang wafa buat adalah berhubungan dengan jejaring sosial dan makanan yang diberi nama Cfood. Berikut video gambaran aplikasi android yang wafa buat.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ramai yang Sepi

Seiring waktu bergulir, kini kita mulai menyadari apa yang sering orang tua kita bilang. Hal terpenting adalah keluarga, sederhana tapi ternyata memang iya. Apakah kamu mulai menyadari ternyata kita semakin lama akan melewati hari-hari yang semakin sepi. Sampai kita seperti perlu medefinisikan ulang apa itu ramai. Kantor yang ramai itu sepi, pasar yang ramai juga sepi. Wafa pernah pergi ke malioboro untuk mencari suasana yang ramai, nyatanya tak ada. Tetap saja sepi. Sepertinya hati sedang berada dalam kehampaan. Duduk di antara puluhan pejalan kaki tetap membuat wafa merasa sepi. Apa mungkin bukan ramai yang wafa perlu, hanya pengisi hati? Teman berbagi cerita suka dan duka, karena memang manusia adalah makhluk sosial.  Menonton dunia

With great power comes great responsibility

Pernahkah kamu merasakan seuatu yang hilang kemudian datang lagi? Tapi sebenernya dia tidak hilang, tapi rasanya sama. Sebuah energi yang menggerakkanku hadir membuat aku punya tujuan lagi, "membuatnya bahagia". Namun, yang aku tak menyangka, hal yang membuatnya bahagia adalah kami bisa merasakan kebahagiaan bersama.  Ketika lembah hidup yang tak indah datang, aku seakan tak punya tujuan. Energiku habis hanya untuk mencoba untuk bergerak. Aku semakin yakin apa yang dikatakan orang jawa dulu, lelaki itu harus punya 5 hal: griyo (rumah), turonggo (kendaraan), wanito (pasangan), curigo (keahlian) dan kukilo (hobi). Aku kehilangan satu diantaranya, dan hidupku langsung sepi, hening, dan tanpa makna. Namun, aku menemukan energiku kembali. Energi yang begitu besarnya, sampai aku harus merasakan dingin menjalar ke seluruh tubuh dan tetap terasa dalam beberapa hari. Apakah aku sakit? tidak, hanya merasakan energi amat besar. Seorang habib pernah berkata kepadaku, "Energi ini ada...

Hampir Menikah

"Njal, udah tidur", wafa mencoba chat untuk ajak bicara. "Belum waff", "Aku mau cerita". *** Pagi ini, wafa berencana pergi ke tempat salah satu sahabatnya. Rumahnya tak jauh, sekitar beberapa kilometer  dari sini. Sebelum kesana, wafa berniat untuk mandi dan berpakaian rapi. Tetapi, tiba-tiba Ibu menghalangi niatan wafa. Bukan niatan untuk pergi, tapi niatan untuk mandi. Karena, sekarang ibu sedang menguras bak mandi dan membersihkannya. Kemudaian wafa rebahan di kursi dengan handuk yang menggulung lehernya. Barulah ceritanya dimulai. Tiba-tiba wafa berada di tempat yang sangat ramai. Dalam pikiranya, wafa merasa berada di tempat dimana pernikahanya akan di laksanakan. Sangat ramai sekali, banyak orang berdatangan. Tetapi, wafa sedang menunggu pengantin perempuanya yang tak kunjung datang. Beberapa orang terlihat sedang melakukan prosesi pernikahan juga seperti yang akan dilakukan wafa, hanya saja mereka sekarang berada di pesta pernikahan orang l...

Kehilangan Pagi

 Pernahkah kamu mendambakan melihat mentari pagi yang menyegarkan. Jika pernah, maka kita sama sekarang. Wafa sudah cukup lama tidak melihat matahari terbit, bukan karena cuaca tapi jam kita yang berbeda. Saat matahari mulai terbit, itu saatnya tidur.  Sebagian besar orang pasang alarm untuk bangun, tapi wafa justru pasang alarm untuk tidur. Itu pun masih gagal membuat wafa tidur cepat normal seperti orang pada umumnya. Memang masa yang sulit, terutama sulit untuk tidur. Kucing Tidur Jam tidur aneh ini cukup mengganggu, bahkan wafa sampai beberapa kali tak berangkat untuk ujian karena tidur. Tak hanya itu, banyak kesempatan yang harusnya pagi bisa hilang sia-sia. Wafa pernah harus pergi ke semarang untuk menghadiri pengumuman lomba, tapi malah tidurn nyenyak di kosan. Foto indah menang membawa piala pun tidak ada, semua terwakilkan oleh teman satu tim. Begitu pula saat lomba di UNY. Pengumuman sore pun wafa justru tidur, sampai teman satu tim datang ke kosan untuk membangunkan...

Hidup Berasama Voucher

Pulang bekerja wafa langsung pesan sebuah makanan online, dengan harga awal 30rb dan setelah diskon menjadi 12rb. Pengalaman yang luar biasa, ketika wafa hidup di desa banyak hal seperti ini yang tidak bisa dinikmati. Tak semua hal di kota menjadi lebih mahal. Terkadang justru lebih murah. Mungkin ini juga yang membuat banyak orang pergi ke kota. Kemudahan-kemudahan ini sulit sekali ditemukan di desa. Diskon-diskon yang menggairahkan juga sulit ditemukan di desa. Kadang hidup di kota tak sesulit yang dibayangkan. Tapi mungkin itu penuh kelicikan. Tak disadari diskon-diskon itu perlahan berkurang dan makanan yang kita beli sedikit demi sedikit harganya naik. Beberapa waktu lalau diskon nya 60% dengan minimum pembelian 25rb, kemudian minimum pembelian menjadi 30rb dan sekarang diskon menjadi 55% dan minimum pembelian 30rb. Wafa curiga diskon-diskon ini menggunakan konsep yang mirip dalam buku atomic habit. Untuk merubah sebuah kebiasaan perlu dilakukan sedikit demi sedikit. Awalnya kita ...