Ketika di perjalanan pulang dari rumah si cantik (Cerita Sebelumnya) , wafa teringat akan kisahnya dahulu. Ceritanya begini,
...
Di pagi yang sunyi, wafa sudah berangkat dari rumah. Rumah wafa memang cukup jauh dari kota, sehingga ketika wafa ingin berangkat untuk sekolah wafa perlu pergi ke pasar untuk mencari angkot. Pagi ini seperti pagi-pagi biasanya, wafa yang susah bangun pagi selalu terburu-buru ke pasar. Tetapi untunglah masih ada angkot pagi yang siap mengantar wafa sampai sekolah. Lagi-lagi angkot bertuliskan "100% artis" angkot yang tersisa untuk wafa. Kemudian wafa masuk dan duduk di depan, tepatnya di kursi supir. Karena memang angkot sudah benar-benar penuh.
Meskipun ini merupakan angkot paling siang, tapi masih terlalu pagi untuk jam masuk sekolah. Wafa berjalan dengan santai dan masuk ke dalam kelas kosong, kelas benar-benar kosong. Hanya ada beberapa tas di atas kursi dengan orang-orang yang entah kemana. Kemungkinan besar sarapan di kantin. Seperti biasa wafa duduk di bangku paling belakang, memang bangku ini selalu menarik bagi wafa. Setiap ditanya mengapa duduk di kursi paling belakang, wafa selalu menjawab,
Sebenarnya, ada hal rahasia yang membuat wafa selalu memandangi keluar jendela. Hal itu adalah karena dari jendela inilah wafa bisa memandangi si cantik dari kejauhan. Tetapi, ada hal yang sedikit berbeda di pagi ini. Meski agak lama wafa memandangi keluar jendela tapi si cantik tetap saja tidak terlihat. Padahal biasanya si cantik datang lebih awal dari wafa.
Tiba-tiba dari sebelah kanan si cantik datang menyapa wafa. "Hey, ngapain.?", serentak hati wafa kaget tak kepalang. Jantung wafa langsung berdgug kencang, orang yang biasanya wafa pandangi daru jauh kini ada didepan mata wafa. Ternyata si cantik memang baru datang.
...
Ditengah lamunan, wafa hampir saja lupa belok ke jalan menuju rumah wafa. Setelah belok, perjalanan wafa masih panjang untuk sampai kerumah. Di sepanjang perjalanan, wafa masih saja memikirkan bagaimana si cantik saat itu, perbincangan singkat nan menarik sebelum bel tanda masuk membuat obrolan si cantik dan wafa terhenti. Hingga akhirnya jalan-jalan jelek mengganggu pikirannya. Lubang-lubang jalan membuat wafa fokus pada jalan, meskipun sudah tidak hujan lagi.
...
Di pagi yang sunyi, wafa sudah berangkat dari rumah. Rumah wafa memang cukup jauh dari kota, sehingga ketika wafa ingin berangkat untuk sekolah wafa perlu pergi ke pasar untuk mencari angkot. Pagi ini seperti pagi-pagi biasanya, wafa yang susah bangun pagi selalu terburu-buru ke pasar. Tetapi untunglah masih ada angkot pagi yang siap mengantar wafa sampai sekolah. Lagi-lagi angkot bertuliskan "100% artis" angkot yang tersisa untuk wafa. Kemudian wafa masuk dan duduk di depan, tepatnya di kursi supir. Karena memang angkot sudah benar-benar penuh.
Meskipun ini merupakan angkot paling siang, tapi masih terlalu pagi untuk jam masuk sekolah. Wafa berjalan dengan santai dan masuk ke dalam kelas kosong, kelas benar-benar kosong. Hanya ada beberapa tas di atas kursi dengan orang-orang yang entah kemana. Kemungkinan besar sarapan di kantin. Seperti biasa wafa duduk di bangku paling belakang, memang bangku ini selalu menarik bagi wafa. Setiap ditanya mengapa duduk di kursi paling belakang, wafa selalu menjawab,
Wafa meletakkan tas dan menuju jendela paling belakang untuk melihat keluar. Memandangi keluar jendela, sekarang menjadi rutinitas baru bagi wafa. Pemandangan yang luas menjadi sesuatu yang menarik bagi wafa.Bangku paling belakang itu istimewa, kamu bisa liat semua orang dari sini. Setiap tingkah laku orang itu menarik. Bangku belakang juga melatih matamu untuk melihat jauh.— muhammad wafa (@edogawardani) December 21, 2017
Sebenarnya, ada hal rahasia yang membuat wafa selalu memandangi keluar jendela. Hal itu adalah karena dari jendela inilah wafa bisa memandangi si cantik dari kejauhan. Tetapi, ada hal yang sedikit berbeda di pagi ini. Meski agak lama wafa memandangi keluar jendela tapi si cantik tetap saja tidak terlihat. Padahal biasanya si cantik datang lebih awal dari wafa.
Tiba-tiba dari sebelah kanan si cantik datang menyapa wafa. "Hey, ngapain.?", serentak hati wafa kaget tak kepalang. Jantung wafa langsung berdgug kencang, orang yang biasanya wafa pandangi daru jauh kini ada didepan mata wafa. Ternyata si cantik memang baru datang.
...
Ditengah lamunan, wafa hampir saja lupa belok ke jalan menuju rumah wafa. Setelah belok, perjalanan wafa masih panjang untuk sampai kerumah. Di sepanjang perjalanan, wafa masih saja memikirkan bagaimana si cantik saat itu, perbincangan singkat nan menarik sebelum bel tanda masuk membuat obrolan si cantik dan wafa terhenti. Hingga akhirnya jalan-jalan jelek mengganggu pikirannya. Lubang-lubang jalan membuat wafa fokus pada jalan, meskipun sudah tidak hujan lagi.
Aaahh.. Bangku belakang SMA emang luar biasaaa...~
BalasHapus