Dahulukala....
Ini adalah masa kecil wafa yang tak tahu apa-apa. Anak desa yang datang ke kota tanpa bekal apa-apa. Wafa memang bocah lusuh yang paling songon yang mungkin kamu kenal. Pagi ini wafa datang ke sekolah dengan penuh rasa degdegan akibat kegiatan semalam. Dengan mobil hijau bertuliskan "100% Artis" dia datang ke sekolah, meskipun perasaan tak menentu wafa mencoba untuk bertingkah biasa saja.
Di hari ini, upacara bendera sudah hampir dimulai dan wafa masih santainya mencari topi di setiap meja di kelas. Ketika upacara hampir dimulai, sesuatu tak terduga yang sempat membuat wafa degdegan datang. Seorang anak yang cantik jelita menyapa wafa, seketika wafa kaget dan jantungnya berdebar kencang. Anak cantik yang sudah lama sekali wafa perhatikan kini menyapa wafa dengan wajah gembira. Mulai dari sinilah wafa mengenal anak cantik jelita dambaan hatinya. Memang tidak sia-sia kegiatan semalam yang buat wafa sempat degdegan.
Sudah lama wafa memperhatikan anak cantik ini, wajahnya yang cantik memang membuat siapapun terpesona. Meskipun dahulu wafa belum mengenalnya, wafa tetap sudah suka padanya. Tidak dipungkiri, dimasa ini wafa memang mulai beranjak besar dan mulai suka dengan lawan jenis. Kini wafa duduk di kelas yang strategis, dimana dari kelas ini wafa bisa leluasa memperhatikan si cantik yang menjadi dambaan.
Malam harinya, wafa memang iseng plus nekat mencari nomer hp si cantik ini, wafa juga memberanikan diri untuk sms dia. Tak disangka di pagi harinya wafa disapa si cantik saat upacara bendera. Ini selalu terngiang-ngiang di pikiran wafa, dan inilah awal perjalanan panjang dari seorang wafa bocah lusuh dari desa yang datang ke kota.
Dengan si cantik inilah wafa mulai bisa berbicara lewat sms, memang sms adalah sesuatu yang menjadi trend anak-anak jaman itu. Dari bangun tidur sampai tidur lagi, wafa selalu sms-an dengan si cantik ini. Entah apa yang dibahas sampai tidak ada habisnya.
Mungkin banyak yang tidak tahu bahwa wafa adalah seorang penggembala sapi saat masih kecil. Setiap hari wafa berangkat ke sawah bersama sapi kesayangan dengan tas karung bulog yang berisi persenjataan lengkap. Persenjataan yang menyokong kehidupan wafa dan sapi ketika berada di sawah. Tak lupa hp bapaknya selalu wafa bawa, demi tetap terhubung dengan si cantik yang menjadi dambaan.
Tidak ada perubahan, wafa selalu sms-an dengan si cantik meskipun berada di sawah bersama sapi dan buah-buahan hasil "mengambil" di sawah orang. Menikmati buah-buahan dengan pemandangan sawah yang luas serta ditemani si cantik via sms memang menjadi sesuatu yang membuat wafa sangat bahagia.
Kini wafa dan si cantik semakin dekat, hingga suatu ketika wafa lagi-lagi nekat untuk menyatakan perasaan hatinya. Perasaan tak menentu, menghantui wafa sebelum menyatakan perasaanya, rasanya yang tak bisa diceritakan dengan kata-kata. Dan tak disangka-sangka ternyata si cantik mau menjadi seseorang spesial di hati wafa.
Tetapi, wafa adalah orang yang pemalu, pendiam dan anti-sosial. Meskipun kini hubungan telah terjalin begitu dekat, tetap saja wafa tidak kuat untuk bertemu secara langsung apalagi menatap matanya, mata yang cantik jelita. Jujur wafa ingin berkata..
Maafkan aku untuk semuanya, apalagi ketika bertemu denganmu gugup tak jelas. Jujur ini karena rasa didalam hati ini, rasa yang sangat besar. Jujur beberapa hal kecil saja seperti melihat tingkahmu dari kejauhan sudah menjadi sesuatu yang membahagiakan untukku dan sampai saat ini tiada rasa benci sedikitpun kepadamu.Tiga minggu telah berlalu, mungkin si cantik sudah lelah dengan tingkah wafa yang tidak jelas. Akhirnya, sudah terlambat belum sempat wafa memperbaiki tingkah lakunya kini si cantik sudah menjauh pergi. Dari sini wafa belajar banyak, dan mulai dari sini wafa berjanji dalam hati untuk tidak menjadi pribadi yang pemalu, pendiam dan anti-sosial. Tiga minggu bisa merubah kehidupan wafa sangat besar.
Kini....
Saat ini bertahun-tahun telah berlalu, wafa menjadi pribadi yang tak lagi pemalu, tak lagi pendiam dan tak lagi anti-sosial. Mungkin si cantik juga sudah sadar dengan perubahan wafa. Mungkin kamu kini mengenal wafa yang bertolak belakang dengan wafa yang dulu.
mungkin aku adalah sesuatu yang kecil bagimu, tetapi kamu adalah sesuatu yang besar bagiku.— muhammad wafa (@edogawardani) December 18, 2017
Komentar
Posting Komentar