"Ndue hobi yo di tenani" sepatah kata dari wafa yang perlu di di renungi.
Wafa kali ini menulis lagi, karena menulis menjadi hobi baru wafa belakangan ini (walaupun setelah dilihat wafa sudah menulis blog dari 2016). Hobi baru ini wafa mulai tekuni karena wafa menemukan topik baru. Topiknya adalah tentang cinta. Memang mempelajari cinta selalu membuat orang rela melakukan apa saja, termasuk wafa ini.
Tetapi, sebelum ini wafa memiliki banyak hobi. Hobi wafa yang paling menonjol adalah tentang komputer dan elektronik. Bagaimana tidak, wafa bisa menghabiskan waktu seharian hanya untuk program aplikasi yang mungkin bagi sebagian orang tidak berguna. Tetapi, hal itulah yang menghantarkan wafa sampai saat ini. Wafa yang disibukkan dengan proyek-proyek sartupnya.
👆itulah draf sejak 11 April 2018
Jadi sekarang aku lanjutkan, dengan wafa yang berbeda. Bagaimana wafa memandang hobi juga pasti berbeda. Empat tahun lalu, dengan porsi waktu, uang, tenaga yang berbeda maka akan berbeda pula bagaimana wafa memandang hobi.
Coding Time |
Sekarang, hobi sudah tak penting lagi. Banyak yang harus dilakukan dan itu bukan hobi. Sepertinya dulu hobi hanya untuk mengisi waktu luang karena hanya duduk sendiri. Sekrang justru hobi yang kita tunggu-tunggu dan sengaja kita luangkan waktu. Jadi hobi memang tidak penting untuk ada, tapi itu yang membuat kita tetap waras.
Pernah kamu berpikir,
Hobi wafa adalah bikin aplikasi, sekarang kerjaan wafa membuat aplikasi.
Terilihat sangat menyenangkan bisa menjalani hobi dan dibayar, tapi ternyata itu sangat jauh berbeda. Kerja ada tuntutan yang membuat kita seringkali tak bisa menikmatinya. Lantas itu sebenarnya tidak membuat bikin aplikasi bukan hobi lagi. Tetap sama...
Sekarang wafa membuat aplikasi lain untuk hobi, sembari tetap membuat aplikasi untuk tuntutan kerja dan agar tetap hidup.
Sekarang aku memahami hobi bukan terletak pada kegiatan atau benda nya. Tapi, kemerdekaan kita untuk melakukan sesuatu.
Komentar
Posting Komentar