Langsung ke konten utama

Aku dan Adik



Kedekatan seorang kakak dan adik memang selalu menarik. Begitu pula kedekatan wafa dan adik. Wafa mempunyai seorang adik perempuan yang lahir ketika wafa masih duduk di bangku kelas 3 sekolah dasar. Sebagai seorang kakak dan adik tentu mereka sangat dekat. Bagaimana tidak, setiap hari wafa dan adik bertemu dan tinggal serumah. Meskipun seperti kebanyakan hubungan kakak dan adik yang sering berantem dalam hal-hal sepele. Tetapi, kami tak pernah masukkan ke hati, yang sudah ya lewat begitu saja. Oya, yang di foto yang bawah itu adalah adik sepupu wafa. Dialah yang menjadi korban gojekan wafa dan adiknya. Ya misalnya foto itu, sengaja hanya masuk sedikit keladam frame.

Ketika wafa mulai hidup di kota, banyak hal-hal baru yang sangat sulit jika ditemukan di desa. Misalnya tempat wisata seperti kebun binatang, pusat perbelanjaan yang megah, hotel, taman bermain dan bioskop. Banyak hal yang telah wafa lalui di kota ini, dan itu sering membuat wafa sedikit bersedih. Padahal itu hanya pergi ke bioskop misalnya. Wafa selalu ingat jika sang adik selalu ingin merasakan bagaimana menonton bioskop yang tentu saja di desa tak akan pernah di rasakanya.

Pada saat itu, wafa bersama teman-teman membeli makan berupa ikan yang besar banget. Mungkin jika diukur sebesar telapak tangan orang dewasa. Disitu, wafa dan teman-teman mendapatkan bagian satu buah ikan yang sebesar itu. Kami makan di dalam rumah waktu itu, tapi wafa kemudian membawa piring yang ada di tanganya keluar. Wafa duduk di kursi di teras depan rumah, kemudian wafa memandang sekitar. Sembari mengingat, "apakah yang sedang adikku makan hari ini?, apakah juga seberuntung aku yang bisa makan ikan sebesar ini?". Dengan hati yang kalut, wafa tetap makan sendiri. Semenjak itu wafa selalu sedih ketika ada makanan yang sia-sia. Wafa selalu berfikir keluarganya yang selalu mendukung dan mungkin belum bisa makan makanan-makanan yang mungkin tergolong mewah.

Pernah juga, ketika itu wafa pertama kali ke bioskop bersama teman-teman. Karena wafa tidak tahu bagaimana langkah-langkah yang harus dilakukan, jadi wafa mengikuti saja bagaimana teman-teman lakukan. Ketika wafa mendapatkan tiket untuk masuk, saat itulah wafa ingat pada sang adik. Wafa selalu ingat jika sang adik ingin sekali merasakan bagaimana menonton bioskop. Wafa juga ingat bagaimana pertanyaan sang adik,"mas, nonton bioskop ki pie? penak orak?". Ketika itu wafa menjawab,"Lah embuh, yo penak paling layare ombo terus suarane banter".

Selain itu, masih banyak lagi hal-hal yang wafa alami tapi belum pernah adik alami sampai sekarang. Seperti naik bianglala, ke kebun binatang, ke museum, ke candi, naik kereta api, naik pesawat, jalan-jalan di Mall, main di TimeZone dan masih banyak lagi. "Belajarlah yang pinter, biar bisa kemana-mana dan punya banyak pengalaman", begitulah pesan wafa.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Monumen Jogja Kembali Dengan Berjuta Misteri

Monumen Jogja Kembali atau sering disebut Monjali adalah sebuah museum yang berada di Ringroad utara, Sleman, Yogyakarta. Aku kesana bersama temanku bernama Ishlah. Karena kami memang belum pernah kemari sebelumnya, maka kami mencoba kemari meski sebelumnya ingin ke museum merapi. Bagi teman-teman yang ingin melihat dan mengenang perjuangan masyarakat Indonesia terutama wilayah Yogyakarta, ini merupakan tempat yang cocok untuk dikunjungi. Letak dari Monumen Jogja Kembali yang strategis, memang membuat monjali mudah ditemukan dan menjadi pilihan wisata kami. Pertama kali masuk, kita harus membayar tiket sebesar Rp. 10.000,- yang menurut kami sangat murah. Kita bisa langsung menuju mojali. Pertama kali yang dapat kita lihat, adalah betapa uniknya museum ini dengan bentuk kerucut. Monjali memiliki tiga lantai yang akan kita kunjungi satu per satu. Lantai Pertama Saatnya mengunjungi lantai pertama.Di lantai pertama, terdapat beberapa ruangan yang setiap ruangan berisi benda b

Tugas Kuliah Yang Menggila

Tugas Kuliah, mungkin kalian akan selalu mendengar itu jika kalian sedang menempuh pendidikan tinggi. Bagaimana jika tugas kuliah sangat banyak?, mungkin kamu akan kualahan untuk mengerjakannya. Saat kuliah, kita dituntut untuk dapat mengatur waktu dengan baik. Bagaimanapun kita tidak akan lepas dari kegiatan-kegiatan diluar kuliah. Berikut ini akan aku ceritakan bagaimana pengalamanku dari semester 1 sampai semester 4 dan peningkatan tugasku. Semester 1 Semester pertama adalah semester dimana transisi dari dunia SMA meuju dunia perkuliahan. Sangat terasa bagaimana perbedaan yang mendalam antara SMA dan Kuliah. Saat SMA setiap pelajaran terjadwal dengan rapih. Tetapi, saat kuliah jadwal memang terjadwal, tapi terkadang ada kuliah pengganti yang jadwalnya bisa kapan saja, bahkan hari minggu atau hari libur lainya. Tetapi, pada semester ini tugas sangat jarang sekali. Mungkin kita akan merindukan yang namanya tugas itu. Tidak seperti jurusan lain yang pada semester pertama disib

Gembira Loka Membuat Hati Gembira

Setalah lama tidak menulis, kini aku akan cerita pengalamanku mengunjungi kebun binatang Gembira Loka. Kebun binatang Gembira Loka sendiri terletak di daerah istimewa yogyakarta, untuk lebih tepatnya dapat dilihat pada google map. karena tempat tinggalku cukup jauh dari kebun gembira loka, maka aku memutuskan untuk naik sepeda kesana. Aku dan temanku Ishlahul, akhirnya pergi ke gembira loka dengan menggunakan sepeda. Jarak yang kami tempuh cukup jauh sekitar 10Km dengan menggunakan sepeda. Setelah sampai, kami langsung membeli tiket dan masuk kedalam kebun binatang gembira loka. Kami diberi sebuah peta lokasi dimana binatang-binatang berada. Jujur ini baru pertamakalinya aku pergi ke kebun binatang. Karna di desaku di kampung memang jauh dari kebun binatang. Pertamakalinya masuk aku merasa berada di dalam kebun, ya memang kebun binatang. Meskipun kampungku ada di Lampung, tapi aku belum pernah melihat gajah. Disinilah aku pertamakalinya dapat melihat gajah secara langsung. T

Jalan-Jalan Malam di Bandar Lampung

Kali ini, aku berada di Bandar Lampung. Menikmati bagaimana keadaan malam hari di Bandar Lampung. Saat itu aku masih liburan dan aku pergi berkunjung ke teman-temanku di Bandar Lampung. Aku menginap di kosan temanku yang bernama Ignatius Sandra . Dia merupakan teman akrabku sejak duduk di bangku SMP. Bandar Lampung di malah hari, merupakan hal baru bagiku. Biasanya aku hanya ke Bandar Lampung saat siang hari dan hanya pada acara-acara tertentu saja. Kali ini berbeda, kami memang memutuskan untuk mencari tau bagaimana keadaan kota Bandar Lampung yang merupakan ibu kota dari provinsi Lampung. Sepertinya akan seru dan menarik perjalananku malam ini. Kami mulai berangkat sekitar jam 8 malam. Kami menuju bunderan gajah, disini katanya ramai dikunjungi orang untuk menghabiskan malam. Awal kami sampai disana, memang sekikit ramai dengan orang-orang yang sekedar nongkrong dan berfoto serta berkumpul dengan teman-teman. Tidak berapa lama kami pun merasa bosan karena tidak ada hal yang me

Berlari dalam Diam

Sore ini wafa duduk di tempat yang tak biasa, meskipun tempat ini masih berada di lingkungan kampus, tapi tempat ini belum pernah wafa kunjungi sebelumnya. Sebuah cafe yang ada di salahsatu fakultas di kampus. Disini wafa tak sendiri, wafa masih dengan jadwal-jadwal di google calendar yang padat. Berasama laptop buluk  yang selalu ada dan menemani wafa bekerja. Beberapa minggu ini, wafa mulai merasakan bagaimana hidup dengan sebuah angan yang besar. Bagaimana wafa harus mampu berjuang mengalahkan rasa malas dalam diri, rasa bosan dan rasa kantuk. Banyak kegiatan yang harus wafa lakukan untuk menggapai banyak hal. Meskipun wafa masih dalam kendali yang lain. Ujung-ujung jari wafa selalu beradu dengan kotak-kotak beraksara yang selalu kembali ketika dilepas. Lalu, kode-kode baru terbentuk untuk dapat dipecahkan. Setiap satu terselesaikan, maka akan tumbuh banyak cabang-cabang baru yang harus di selesaikan pula. Fokus pun terbagi, banyak kegiatan dalam daftar. Beberapa hal haru