Beberapa hari yang lalu, wafa mengunjungi acara Kampung Buku Jogja #4 yang di selenggarakan di PKKH UGM. Ini merupakan acara yang cukup ditunggu-tunggu oleh wafa. Dimana, akan dihadiri oleh salah satu penulis terkenal di Indonesia yaitu Pidi Baiq dengan karyanya yang melejit yaitu novel Dilan yang juga sempat di film-kan. Sebenarnya, wafa ingin datang bukan karena Pidi Baiq telah menulis novel Dilan, tetapi wafa pernah melihat talkshow di youtube dimana Pidi Baiq hadir. Disitu banyak pemikiran-pemikiran unik dari seorang Pidi Baiq. Pemikiran-pemikiran yang berkebalikan dengan apa yang bisa orang-orang percayai tapi tetap logis. Pemikiran-pemikiran ini sangat membuat wafa tertarik. Selain itu, bagaimana gaya beliau bercerita juga menarik, membuat orang-orang yang melihatnya tidak akan bosan. Termasuk juga wafa yang kala itu hadir.
Banyak hal yang disampaikan Pidi Baiq tentang bagaimana menulis. Hal yang dapat wafa petik dari talkshow ini adalah ketika menjadi seorang penulis maka bebaskan pikiranmu. Mulai dari hal-hal yang sederhana misalkan menulis benda-benda di sekitar kemudian membuat kalimat-kalimat dari benda-benda itu. Selain itu, ketika menulis maka jangan memikirkan apa yang telah ditulis, tapi selesaikan dulu tulisanmu sampai akhir barulah dibaca dan diedit.
Pidi Baiq juga berpesan jika menulis adalah termasuk kedalam dunia kreatif. Dalam dunia kreatif ketika terdapat karya yang sama maka adalah menyontek. Sedangkan lawana adalah dunia sains dimana ketika kita dianggap benar ketika hasilnya sama. Dari sini juga dapat dipetik nasihat untuk bebaskan dirimu dalam berkarya. Tidak perlu harus sesuai dengan kaidah-kaidah atau tatanan yang ketat. Maka mulailah menulis.
Komentar
Posting Komentar