Langsung ke konten utama

Bermalam Di Keraton Jogja

Hari ini adalah hari dimana aku mendapatkan pinjaman sebuah kamera, maka artinya aku menjadi fotografer sesaat. Sebelumnya aku sudah memesan ke temanku untuk meminjam kamera miliknya dan akhirnya aku mendapatkan pinjaman meskipun hanya satu hari. Aku meminjam kamera untuk bisa mengikuti lomba fotografi yang diadakan di fakultas. Foto yang harus aku ambil adalah foto dengan cahaya rendah, tentusaja dimalam hari yang banyak moment dengan cahaya rendah.

Ceritanya dimulai ketika aku bersama temanku yang nantunya menemaniku saat mencari moment. Rencananya mencari moment kami mulai setelah jam 8 malam, tapi karena listrik mati kami menundanya beberapa saat. Akhirnya kami memutuskan untuk langsung berangkat mencari moment, kami mencari moment dengan berkeliling kota jogja dengan menggunakan sepeda dan sialnya hujan gerimis. Bisa di bayangkan bagaimana berkeliling jogja dengan menggunakan sepeda saat gerimis.

Beberapa waktu kemudian kami menemukan moment yang bagus yaitu seorang kakek dan nenek yang sedang berjualan di malam hari, kami sebenarnya merasa miris melihatnya, tapi mau bagaimana lagi kimi tidak bisa membantu. Selain itu, kami juga menjumpai seorang nenek yang sedang pulang dari berjuaan di malam itu.


Banyak yang kita tidak ketahui, yang sebenarnya kadang membuat kita sedih. Seorang nenek yang berjuang untuk berjualan sampai malam hari. Selain itu, banyak juga tukang becak yang kami temui di malioboro dan sekitarnya yang berkerrja sampai larut malam.


Tukang becak memang perjuangannya sangat keras untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dari situ aku juga menjadi sadar bagaimana sulitnya mencari uang dan memenuhi kebutuhan. Dari sini kita bisa memetik beberapa perlajaran diantaranya adalah selalu menghargai berbagai hal, karena diluar sana banyak yang lebih membutuhkan dari kita.

Selain itu, kami juga berfoto selfie karena jarang sekali kami mendapatkan pinjaman kamera yang cukup bagus. Hal ini kami manfaatkan dengan baik untuk sekedar berfoto.

Aku di jalan dekat malioboro


berikut ini adalah foto temanku yang menemani mencari moment di jogja.

Ishlahul

Setelah itu kami beristirahat di alun-alun utara setelah perjalanan panjang menggunakan sepeda, sebelum selanjutnya pulang karena sudah jam 12 malam.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pulang Kampung

Tak terasa bulan Januari sudah hampir terlewati, bulan pertama di tahun 2019. Seperti tahun-tahun sebelumnya, wafa pulang ke kampung halaman.  "Perjalanan mencari cerita hidup" membawa wafa jauh dari rumah dimana wafa dilahirkan. Keinginan untuk pulang memang pasti selalu ada untuk kita yang pergi jauh, begitupun wafa. Karena ini libur panjang wafa akan pulang. Seperti biasa, wafa menggunakan mode transportasi yang paling murah. Memang tak menjamin akan selalu ada angkutan. Wafa mulai mulai memesan tiket dari bulan desember dan berencana tanggal 1 atau 2 Januari pulang kampung. Tapi apa daya, tiket untuk tanggal segitu sudah habis. Akhirnya wafa dapat tanggal 3 Januari, eh pas sudah siap-siap di tanggal itu, wafa mendapatkan telfon dari agen bus. Katanya, bus untuk hari ini tidak jadi berangkat dan akan diganti tanggal 5 Januari. Yasudah, akhirnya wafa pulang tanggal 5 Januari, meskipun hati sedikit kesal karena tak bisa pulang lebih cepat. Perjalanan yang tak jelas, ...

Hampir Menikah

"Njal, udah tidur", wafa mencoba chat untuk ajak bicara. "Belum waff", "Aku mau cerita". *** Pagi ini, wafa berencana pergi ke tempat salah satu sahabatnya. Rumahnya tak jauh, sekitar beberapa kilometer  dari sini. Sebelum kesana, wafa berniat untuk mandi dan berpakaian rapi. Tetapi, tiba-tiba Ibu menghalangi niatan wafa. Bukan niatan untuk pergi, tapi niatan untuk mandi. Karena, sekarang ibu sedang menguras bak mandi dan membersihkannya. Kemudaian wafa rebahan di kursi dengan handuk yang menggulung lehernya. Barulah ceritanya dimulai. Tiba-tiba wafa berada di tempat yang sangat ramai. Dalam pikiranya, wafa merasa berada di tempat dimana pernikahanya akan di laksanakan. Sangat ramai sekali, banyak orang berdatangan. Tetapi, wafa sedang menunggu pengantin perempuanya yang tak kunjung datang. Beberapa orang terlihat sedang melakukan prosesi pernikahan juga seperti yang akan dilakukan wafa, hanya saja mereka sekarang berada di pesta pernikahan orang l...

Ketika Wafa di Jodohin

Mari kita berfikir sejenak, Belakangan ini hal itu kembali terjadi, wafa dijodoh-jodohkan dengan seseorang. Tentu saja wafa tidak suka, mengapa?. Hal itu mengingatkan wafa dengan kejadian jaman dulu. Dulu... Ketika itu, wafa dengan si manis dekat. Mereka begitu dekat, saking dekatnya wafa dan si manis ini bisa smsan dari bangun tidur hingga tidur lagi. Ketika itu wafa dan si manis mengalami hal buruk dan mereka berpisah. Keadaan semakin memburuk sejak si manis dekat dengan lelaki lain. Hingga, keadaan sangat berubah, hampir berbulan-bulan si manis dan wafa tidak berkomunikasi. Bahkan ketika mereka bertemu pun tak pernah lagi mereka bertegur sapa. Sampai akhirnya.. Keadaan berubah ketika wafa dan si manis duduk bersebelahan. Mereka mencoba ngobrol kembali. Sebuah usaha yang sangat sulit untuk bisa membuat mereka komunikasi lagi. Padahal, dahulu mereka adalah sahabat dekat. Ketika wafa dan si manis mulai akrab kembali, orang-orang tak bertanggung jawab datang. Orang-orang itu...

Antara Kuliah, Startup dan Keinginan

Beberapa minggu belakangan ini sedikit berbeda dengan mingu-minggu biasanya. Wafa yang biasa santai-santai dengan hidupnya kini dia bergelimangan dengan kesibukan yang seakan membuat waktu berhenti. Wafa yang hari liburnya digunakan untuk bermalas-malasan dan tidur seharian di kosan, berganti dengan wafa yang hari liburnya dipenuhi tugas dan tanggung jawab. Kini wafa sedikit berbeda dengan wafa yang dulu. Semua berawal dari trend startup di Indonesia. Setiap orang ingin membangun startup dan mengembangkan startup menjadi lebih besar dan lebih besar lagi. Meskipun memang sulit untuk memebangun startup meskipun cuma satu dan fokus. Kita trend startup masuk di dalam dunia kampus, kini wafa terkenal sebagai orang yang bisa membuat web dan pernah membuat startup. Meskipun menurutnya karya buatanya tidak sebagus apa yang seharusnya. Disela-sela membangun startup, tidak dipungkiri bahwa kuliah memang menjadi prioritas utama. Tugas-tugas yang bejibun  menjadi makanan sehari-hari. ...

Tugas Kuliah Yang Menggila

Tugas Kuliah, mungkin kalian akan selalu mendengar itu jika kalian sedang menempuh pendidikan tinggi. Bagaimana jika tugas kuliah sangat banyak?, mungkin kamu akan kualahan untuk mengerjakannya. Saat kuliah, kita dituntut untuk dapat mengatur waktu dengan baik. Bagaimanapun kita tidak akan lepas dari kegiatan-kegiatan diluar kuliah. Berikut ini akan aku ceritakan bagaimana pengalamanku dari semester 1 sampai semester 4 dan peningkatan tugasku. Semester 1 Semester pertama adalah semester dimana transisi dari dunia SMA meuju dunia perkuliahan. Sangat terasa bagaimana perbedaan yang mendalam antara SMA dan Kuliah. Saat SMA setiap pelajaran terjadwal dengan rapih. Tetapi, saat kuliah jadwal memang terjadwal, tapi terkadang ada kuliah pengganti yang jadwalnya bisa kapan saja, bahkan hari minggu atau hari libur lainya. Tetapi, pada semester ini tugas sangat jarang sekali. Mungkin kita akan merindukan yang namanya tugas itu. Tidak seperti jurusan lain yang pada semester pertama disib...