Langsung ke konten utama

Proses vs Hasil

Ada orang yang pernah berkata kepada wafa, "jangan pernah tunjukkan prosesnya, tapi tunjukkan hasilnya. Sesungguhnya proses itu tidak ada yang peduli". Sekarang wafa mulai mempertanyakana hal itu.

Apakah benar kamu tidak peduli dengan proses pembuatan blog ini sampai lebih dari 100 artikel ini? Apakah kamu cuma peduli dengan hasilnya? bacaan yang ada.


Setelah bertahun-tahun ada di internet wafa merasakan kalau proses itu tidak ada yang peduli sepertinya perlahan mulai menjadi benar. Tidak ada salahnya memang, mungkin ini hanya karena wafa hanyalah manusia dan hal yang terpenting dari manusia adalah dirinya sendiri, sehingga merasa penting untuk dihargai orang dan dibanggakan semua proses yang sedang dijalaninya.

Orang lain pun manusia, mereka juga hanya mementingkan diri sendiri seperti wafa, menganggap diri mereka penting. Tidak ada yang perlu dirubah, hanya wafa saja yang perlu menyesuaikan dan membuat sebuah tujuan.

"Mengapa itu semua penting untuk mereka?"

Tadi, wafa bertanya kepada temannya.

"Kenapa ya kok fotoku tidak ada yang download di instagram, sedangkan itu gratis?".

dia menjawab, "Ya kenapa mereka harus download? apa untungnya?"

Itu menjadi renungan kepada wafa sendiri, memang benar. Bahkan orang lain tidak mau diberi sesuatu yang gratis kalau hal itu tidak penting untuk dirinya sendiri.

Sepertinya, wafa harus mulai belajar memahami orang lain dan merubah strategi. Mencari hal penting untuk orang lain lalu menyediakannya. Seperti yang sering wafa jalani saat menjadi freelance pembuatan aplikasi website. Semua problem dan kebutuhan berasal dari klien, karena hal itu memang penting bagi mereka. Lalu, menyediakannya. Konsepnya sederhana.

Banyak website juga yang wafa buat, blog juga. Tapi semuanya sepi. Kini terjawab sudah, karena mereka tidak butuh. Mereka tidak mau membuang waktu untuk membaca blog ini karena memang tidak penting bagi mereka.

Kamu mungkin membaca blog ini bukan karena butuh, tapi karena penasaran. Tapi rasa penasaran itu sebentar lagi juga akan hilang, kamu tidak akan kembali untuk membaca karena merasa tidak menemukan kebutuhan apa yang kamu cari. Memang sulit untuk memenuhi apa yang kamu anggap penting. Kamu bisa ceritakan di kolom komentar di bawah. Siapa tahu wafa bisa memperbaiki diri lagi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

kenapa kita suka kucing?

Coba hitung, berapa lama kita menghabiskan waktu melihat kucing-kucing lucu di internet. Sampai wafa bertanya-tanya kenapa kita suka kucing. Hewan lucu yang satu keluarga dengan banyak hewan buas seperti macan dan harimau. Apakah karena jinak? atau ada alasan lain? melihat keterkaitannya dengan keluarga kucing besar seperti macan. Sepertinya ini semua ada hubungannya dengan fitrah kita sebagai manusia. Dipercaya atau tidak, kita adalah merupakan mamalia dan primata. Primata yang sangat cerdas. Perbedaan sangat mencolok dari manusia adalah kecerdasannya. Sampai kita bisa berdiri tegak. Berdiri tegak adalah hal yang terlihat sepele, tapi mungkin saja merupakan evolusi besar kita untuk meningkatkan kemampuan kognitif hingga kita percaya telah melampaui kecerdasan berbagai hewan lain dan tak mau disamakan dengan hewan lagi. Berdiri tegak adalah tanda bahwa otak kita telah mampu membuat sistem keseimbangan yang sempurna, sehingga otot punggung tak perlu kinerja yang lebih keras yang mengaki...

Monumen Jogja Kembali Dengan Berjuta Misteri

Monumen Jogja Kembali atau sering disebut Monjali adalah sebuah museum yang berada di Ringroad utara, Sleman, Yogyakarta. Aku kesana bersama temanku bernama Ishlah. Karena kami memang belum pernah kemari sebelumnya, maka kami mencoba kemari meski sebelumnya ingin ke museum merapi. Bagi teman-teman yang ingin melihat dan mengenang perjuangan masyarakat Indonesia terutama wilayah Yogyakarta, ini merupakan tempat yang cocok untuk dikunjungi. Letak dari Monumen Jogja Kembali yang strategis, memang membuat monjali mudah ditemukan dan menjadi pilihan wisata kami. Pertama kali masuk, kita harus membayar tiket sebesar Rp. 10.000,- yang menurut kami sangat murah. Kita bisa langsung menuju mojali. Pertama kali yang dapat kita lihat, adalah betapa uniknya museum ini dengan bentuk kerucut. Monjali memiliki tiga lantai yang akan kita kunjungi satu per satu. Lantai Pertama Saatnya mengunjungi lantai pertama.Di lantai pertama, terdapat beberapa ruangan yang setiap ruangan berisi benda b...

Membuat Bor Sederhana

Saya sangat suka elektronika, menurut saya elektronika itu keren karena kita bisa merancang sesutu dan menjadikannya. Misalnya yang paling sederhana adalah membuat amplifier. Dengan elektronika juga kita bisa merancang sistem robot yang menurut saya ini sangatlah seru. untuk melakukan itu saya perlu beberapa peralatan penunjang. salahsatunya adalah bor, karena bor ini perlu untuk melubangi PCB yang nantiya akan dipasang komponen-komponen elektronika. Berikut adalah cara saya membuat bor mini sederhana.

Bagaimana Wafa Mendapat Uang dari Blog

Bagi sebagian besar orang, membuat blog itu terlihat tidak berguna. Namun, banyak juga yang beranggapan jika memiliki sebuah blog atau situs web itu bakal mendapatkan banyak uang. Baiklah akan wafa jelaskan bagaimana wafa mendapatkan uang dari blog, bagaimana sebenarnya blog itu dapat menghasilkan uang. Yang pertama perlu diperhatikan dalam membuat blog adalah jangan fokus pada uang. Mungkin jika teman-teman mencari di internet hasilnya juga sama yaitu jangan fokus pada uangnya. Termasuk wafa sendiri menyarankan begitu. Jika teman-teman fokus pada uangnya, maka pasti menghalalkan segala cara untuk mendapatkan uang di blog. Wafa membuat blog itu tidak sebentar sampai akhirnya bisa mendapatkan uang dari blog, teramasuk dari blog ini. Awalnya (mungkin sekitar tahun 2010) wafa tidak tahu kalau membuat blog, menulis artikel seperti ini bisa menghasilkan uang. Tetapi setelah beberapa lama barulah wafa tahu kalau sebenarnya membuat artikel seperti ini dapat menghasilkan uang. Sebag...

Antara Kecerdasan dan Teman

Hari ini adalah hari pertama ujian minggu kedua, seperti biasa aku berangkat beberapa menit sebelum ujian berlangsung. Tapi, teman-temanku belum berangkat dan ruang kelas masih sepi. Beberapa menit kemudian, barulah teman-temanku mudali datang. Seperti biasa, sebelum ujian berlangsung kami membicarakan materi ujian yang akan diujikan untuk menambah pemahaman. Kami berusaha untuk mendapatkan nilai ujian yang bagus dengan cara yang jujur tentunya. Persiapan kami telah matang, dan kini ujian telah dimulai. Setelah beberapa lama, dosen kami datang dan berkata bahwa kami dibolehkan untuk berdiskusi selama beberapa menit sampai beliau bilang cukup. Para mahasiswa pun langsung berpencar dan bergerombol mencari teman diskusi. Kemudian keanehan terjadi, ketika aku melihat sekeliling ada satu mahasiswa yang menurutku dia cerdas dan pintar tetapi dia hanya sendirian. Jika yang lain berdiskusi bersama teman-temanya dia hanya fokus mengerjakan ujianya tanpa diskusi. Sekarang yang jadi pert...