Langsung ke konten utama

Cara Menjadi Kaya - Belajar dari Sejarah

Sebagai orang yang belum kaya, tentu saja wafa mencari cara untuk kaya. Mungkin kamu juga sedang mencari jawabannya. Sebelum masuk lebih jauh ke dalam topik ini, wafa ingin menyampaikan kalau mungkin saja wafa bisa salah. Pada kenyataannya wafa masih belum kaya sampai sekarang, masih dalam proses menjadi kaya. Mari kita belajar bersama untuk mendapatkan inti menjadi kaya dari sejarah panjang kekayaan.

---

Zaman dulu, orang-orang mulai menghasilkan sesuatu dari dari bekerja, misalkan seorang petani menghasilkan gabah, tukang sepatu menghasilkan sepatu dan nelayan menghasilkan ikan. Tapi, serang penjual sepatu juga perlu beras untuk makan, karena sepatu tidak bisa dimakan. Di sisi lain, seorang petani juga perlu sepatu untuk bekerja di kebun agar kaki tetap aman. Maka terjadilah barter (pertukaran barang). Lama-lama timbul masalah, tukang sepatu masih perlu beras namun petani tak lagi butuh sepatu. Lalu orang-orang mulai berpikir, bagaimana mencari barang pertukaran yang semua orang mau menukarnya. Hingga tercipta "uang", mungkin pada zaman itu tidak langsung uang kertas seperti sekarang wujudnya bisa saja kulit hewan atau bulu hewan yang hampir semua orang butuh.

Beberapa masa setelahnya, kulit hewan sulit untuk disimpan dan bertahan, ini menyebabkan orang-orang mulai beralih ke benda yang awet dan bagus yakni logam. Logam seperti emas dan perak dipilih karena cantik dan awet. Sampai timbul lagi masalah, bagaimana cara membawanya tanpa membuat orang lain melihat uang-uang emas itu dan timbul rencana untuk melakukan perampokan. Menurutmu bagaimana?

Toko penitipan emas mulai bermunculan, untuk membuktikan kepemilikan emas pemilik toko memberikan sebuah "cek" berupa kertas. Sampai orang-orang sangat nyaman bertukar dengan cek itu. Lalu imperium-imperium mulai mengadopsi hal itu dan menciptakan uang kertas, raja yang akan menjamin jika kertas ini bernilai. Inilah cikal bakal uang kertas.

---

Dengan mengetahui nikmatnya memiliki uang, semua orang mulai berlomba mengumpulkan uang. Orang-orang bekerja mencari uang, mencari benda-benda yang bisa ditukar menjadi uang. Sampai orang-orang berani berkelana melintasi lautan dan berlayar ke berbagai negeri demi rempah-rempah uang ini dan muncul era penjajahan. Mereka semua tahu jika kita ingin uang yang banyak, maka kita perlu mengeluarkan uang se-sedikit mungkin dan menjual dengan harga setinggi mungkin.

Hal ini memang membuat para penjajah sangat kaya kala itu. Tapi, mereka masih merasa kalah karena berlayar dan menjajah masih perlu uang. Bagaimana caranya kita tidak mengeluarkan uang sama sekali? uang datang ketika kita tidur?

Mereka perlu membuat mesin-mesin uang baru. Maka setelah masa penjajahan, timbul masa revolusi industri. Semua orang berlomba membuat mesin uang berupa pabrik-pabrik yang semakin canggih bahkan hanya perlu sedikit pekerja dan uang mengalir begitu deras kepada kaum pemodal.

Sampai sekarang dimana uang hanya angka di aplikasi mobile banking, perusahaan-perusahaan raksasa sudah menguasai dunia. Mesin uang bernama "Google" bisa mendapatkan uang sangat besar bahkan per detiknya. 

---

Belajar dari sejarah itu, mungkin kita perlu melihat kedalam diri saat ini saya sedang difase mana? bekerja ditukar uang pada masa barter, berjualan dengan selisih yang tinggi pada masa penjajahan atau sudah punya mesin-mesin uang pada era revolusi industri? Tapi, setahuku hampir semua orang kaya  punya mesin uang sendiri.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamar Kost Ku Ceritaku

Kamar merupakan tempat yang sangat penting dan berkesan bagi seorang anak yang sedang merantau, karena disinilah kita istirahat,makan, minum, mengerjakan tugas, dan memikirkan masa depan. Di perantauan memang tidak mudah, banyak hal yang perlu diperhatikan dan diperjuangkan. Jujur ini baru kali pertama aku merantau dan banyak sekali hal yang membuatku belajar. Belajar dalam hal ini adalah belajar tentang kehidupan. Hidup diperantauan tak seindah yang dibayangkan, meskipun kita diperantauan tidak untuk bekerja, banyak hal yang sangat jauh berbeda dari kampung halaman. Belajar dan belajar adalah hal yang utama. Setiap orang memang perlu belajar, maka diperantauan ini adalah saatnya aku belajar. Seperti yang saya ceritakan di atas, banyak hal yang saya perlajari tentang kehidupan. Bagaimana hidup sendiri yang semuanya kita sendiri yang menentukan. Baik dan buruk sesuai dengan keputusan kita, kita bebas bermain, jalan-jalam, kemanapun. Tapi, setiap kegiatan pasti ada resikonya term...

Monumen Jogja Kembali Dengan Berjuta Misteri

Monumen Jogja Kembali atau sering disebut Monjali adalah sebuah museum yang berada di Ringroad utara, Sleman, Yogyakarta. Aku kesana bersama temanku bernama Ishlah. Karena kami memang belum pernah kemari sebelumnya, maka kami mencoba kemari meski sebelumnya ingin ke museum merapi. Bagi teman-teman yang ingin melihat dan mengenang perjuangan masyarakat Indonesia terutama wilayah Yogyakarta, ini merupakan tempat yang cocok untuk dikunjungi. Letak dari Monumen Jogja Kembali yang strategis, memang membuat monjali mudah ditemukan dan menjadi pilihan wisata kami. Pertama kali masuk, kita harus membayar tiket sebesar Rp. 10.000,- yang menurut kami sangat murah. Kita bisa langsung menuju mojali. Pertama kali yang dapat kita lihat, adalah betapa uniknya museum ini dengan bentuk kerucut. Monjali memiliki tiga lantai yang akan kita kunjungi satu per satu. Lantai Pertama Saatnya mengunjungi lantai pertama.Di lantai pertama, terdapat beberapa ruangan yang setiap ruangan berisi benda b...

Tugas Kuliah Yang Menggila

Tugas Kuliah, mungkin kalian akan selalu mendengar itu jika kalian sedang menempuh pendidikan tinggi. Bagaimana jika tugas kuliah sangat banyak?, mungkin kamu akan kualahan untuk mengerjakannya. Saat kuliah, kita dituntut untuk dapat mengatur waktu dengan baik. Bagaimanapun kita tidak akan lepas dari kegiatan-kegiatan diluar kuliah. Berikut ini akan aku ceritakan bagaimana pengalamanku dari semester 1 sampai semester 4 dan peningkatan tugasku. Semester 1 Semester pertama adalah semester dimana transisi dari dunia SMA meuju dunia perkuliahan. Sangat terasa bagaimana perbedaan yang mendalam antara SMA dan Kuliah. Saat SMA setiap pelajaran terjadwal dengan rapih. Tetapi, saat kuliah jadwal memang terjadwal, tapi terkadang ada kuliah pengganti yang jadwalnya bisa kapan saja, bahkan hari minggu atau hari libur lainya. Tetapi, pada semester ini tugas sangat jarang sekali. Mungkin kita akan merindukan yang namanya tugas itu. Tidak seperti jurusan lain yang pada semester pertama disib...

Membuat StartUp Digital

Sekarang ini memang sedang trend mengenai startup terutama startup digital. Mempunyai startup digital memang menjadi keinginan banyak orang. Aku juga menjadi tertarik dengan dunia startup yang sekarang banyak muncul startup-startup baru dengan berbagai keunikan. Startup sendiri, merupakan sebuah perusahaan rintisan yang nantinya bisa menjadi perusahaan besar. Banyak startup yang berasal dari Indonesia yang sudah sukses dengan berbagai halangan dan rintangan yang di hadapi. Aku juga ingin mempunyai startup yang besar dan berguna bagi banyak orang. Aku mulai mencari tahu apa itu startup, bagaimana cara kerjanya, fungsinya dan sebagainya. Hingga aku mempunyai ide tentang startup yang akan aku buat. Akhirnya, aku dan teman-temanku membuat sebuah startup dengan memanfaatkan fasilitas-fasilitas gratis dari internet, seperti blog gratis, chatting gratis dan sebagainya. Selanjutnya, saat aku sedang berada di perpusatakaan, temanku yang bernama Vendi mengajakku untuk mengikuti sebuah ...

Pulang Kampung

Tak terasa bulan Januari sudah hampir terlewati, bulan pertama di tahun 2019. Seperti tahun-tahun sebelumnya, wafa pulang ke kampung halaman.  "Perjalanan mencari cerita hidup" membawa wafa jauh dari rumah dimana wafa dilahirkan. Keinginan untuk pulang memang pasti selalu ada untuk kita yang pergi jauh, begitupun wafa. Karena ini libur panjang wafa akan pulang. Seperti biasa, wafa menggunakan mode transportasi yang paling murah. Memang tak menjamin akan selalu ada angkutan. Wafa mulai mulai memesan tiket dari bulan desember dan berencana tanggal 1 atau 2 Januari pulang kampung. Tapi apa daya, tiket untuk tanggal segitu sudah habis. Akhirnya wafa dapat tanggal 3 Januari, eh pas sudah siap-siap di tanggal itu, wafa mendapatkan telfon dari agen bus. Katanya, bus untuk hari ini tidak jadi berangkat dan akan diganti tanggal 5 Januari. Yasudah, akhirnya wafa pulang tanggal 5 Januari, meskipun hati sedikit kesal karena tak bisa pulang lebih cepat. Perjalanan yang tak jelas, ...