Sebagai orang yang belum kaya, tentu saja wafa mencari cara untuk kaya. Mungkin kamu juga sedang mencari jawabannya. Sebelum masuk lebih jauh ke dalam topik ini, wafa ingin menyampaikan kalau mungkin saja wafa bisa salah. Pada kenyataannya wafa masih belum kaya sampai sekarang, masih dalam proses menjadi kaya. Mari kita belajar bersama untuk mendapatkan inti menjadi kaya dari sejarah panjang kekayaan.
---
Zaman dulu, orang-orang mulai menghasilkan sesuatu dari dari bekerja, misalkan seorang petani menghasilkan gabah, tukang sepatu menghasilkan sepatu dan nelayan menghasilkan ikan. Tapi, serang penjual sepatu juga perlu beras untuk makan, karena sepatu tidak bisa dimakan. Di sisi lain, seorang petani juga perlu sepatu untuk bekerja di kebun agar kaki tetap aman. Maka terjadilah barter (pertukaran barang). Lama-lama timbul masalah, tukang sepatu masih perlu beras namun petani tak lagi butuh sepatu. Lalu orang-orang mulai berpikir, bagaimana mencari barang pertukaran yang semua orang mau menukarnya. Hingga tercipta "uang", mungkin pada zaman itu tidak langsung uang kertas seperti sekarang wujudnya bisa saja kulit hewan atau bulu hewan yang hampir semua orang butuh.
Beberapa masa setelahnya, kulit hewan sulit untuk disimpan dan bertahan, ini menyebabkan orang-orang mulai beralih ke benda yang awet dan bagus yakni logam. Logam seperti emas dan perak dipilih karena cantik dan awet. Sampai timbul lagi masalah, bagaimana cara membawanya tanpa membuat orang lain melihat uang-uang emas itu dan timbul rencana untuk melakukan perampokan. Menurutmu bagaimana?
Toko penitipan emas mulai bermunculan, untuk membuktikan kepemilikan emas pemilik toko memberikan sebuah "cek" berupa kertas. Sampai orang-orang sangat nyaman bertukar dengan cek itu. Lalu imperium-imperium mulai mengadopsi hal itu dan menciptakan uang kertas, raja yang akan menjamin jika kertas ini bernilai. Inilah cikal bakal uang kertas.
---
Dengan mengetahui nikmatnya memiliki uang, semua orang mulai berlomba mengumpulkan uang. Orang-orang bekerja mencari uang, mencari benda-benda yang bisa ditukar menjadi uang. Sampai orang-orang berani berkelana melintasi lautan dan berlayar ke berbagai negeri demi rempah-rempah uang ini dan muncul era penjajahan. Mereka semua tahu jika kita ingin uang yang banyak, maka kita perlu mengeluarkan uang se-sedikit mungkin dan menjual dengan harga setinggi mungkin.
Hal ini memang membuat para penjajah sangat kaya kala itu. Tapi, mereka masih merasa kalah karena berlayar dan menjajah masih perlu uang. Bagaimana caranya kita tidak mengeluarkan uang sama sekali? uang datang ketika kita tidur?
Mereka perlu membuat mesin-mesin uang baru. Maka setelah masa penjajahan, timbul masa revolusi industri. Semua orang berlomba membuat mesin uang berupa pabrik-pabrik yang semakin canggih bahkan hanya perlu sedikit pekerja dan uang mengalir begitu deras kepada kaum pemodal.
Sampai sekarang dimana uang hanya angka di aplikasi mobile banking, perusahaan-perusahaan raksasa sudah menguasai dunia. Mesin uang bernama "Google" bisa mendapatkan uang sangat besar bahkan per detiknya.
---
Belajar dari sejarah itu, mungkin kita perlu melihat kedalam diri saat ini saya sedang difase mana? bekerja ditukar uang pada masa barter, berjualan dengan selisih yang tinggi pada masa penjajahan atau sudah punya mesin-mesin uang pada era revolusi industri? Tapi, setahuku hampir semua orang kaya punya mesin uang sendiri.
Komentar
Posting Komentar